Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Hal serupa terjadi di sektor pangan, di mana koperasi membantu petani dan nelayan mendapatkan akses pupuk, benih, dan bahan baku dengan harga lebih terjangkau. Sebelumnya, banyak pengusaha mikro di sektor ini harus mencari pasokan sendiri, menghadapi harga yang fluktuatif, dan sering kali mendapatkan kualitas yang tidak konsisten. Melalui koperasi, seluruh proses ini menjadi lebih efisien dan terencana, sehingga pengusaha UMKM dapat lebih fokus meningkatkan produktivitas dan inovasi.
“Bayangkan, petani yang sebelumnya harus membeli pupuk mahal atau mencari benih sendiri, kini bisa mendapatkan pasokan yang tepat, harga resmi dan terjamin kualitasnya. Mereka tidak lagi bekerja sendirian, tetapi dalam ekosistem yang terorganisir, akuntabel, dan saling menguatkan,” ujar Riza.
Menurut Riza, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk menghadirkan koperasi yang masuk ke dalam jajaran koperasi terbesar di dunia.
“Kita tidak hanya ingin besar dari sisi jumlah, tetapi juga ingin mendorong kualitas sebanyak-banyak koperasi semakin produktif dan membanggakan. KDMP bisa menjadi jalan untuk ini,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement