Dikritik DPR Soal Bunga Lebih Tinggi dari Bank Konvensional, Ini Penjelasan Bos BSI
Kredit Foto: WE
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mendapat kritik dari Komisi VI DPR RI terkait tingkat bunga pembiayaan yang dinilai lebih tinggi dibandingkan bank konvensional maupun bank syariah di Malaysia.
Anggota Komisi VI DPR, Mufti Aimah Nurul Anam, menyoroti data yang menunjukkan bunga pembiayaan BSI bisa setara 11%, jauh lebih tinggi dari Malaysia yang hanya 4%, serta masih di atas bank-bank konvensional seperti BCA dan BNI.
“Nah kami enggak percaya awalnya, masa sih perbankan BSI yang seharusnya sensitif terhadap hal riba, terhadap bunga-bunga yang secara agama itu masih diperdebatkan, tapi kemudian bunganya lebih tinggi?” kata Gus Mufti dalam rapat dengar pendapat dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di DPR, Kamis (21/8/2025).
Ia menambahkan, “Ternyata betul hasilnya jauh. BSI bisa setara 11%, sedangkan di Malaysia 4%. Bahkan dibandingkan dengan BCA kemudian BNI dan lain sebagainya yang ada di Indonesia masih jauh lebih tinggi.”
Menanggapi kritik tersebut, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa tingkat bunga pembiayaan dipengaruhi persaingan ketat di industri perbankan syariah, yang tumbuh sekitar 16%–17% per tahun.
Ia menegaskan, pembiayaan syariah tidak bisa disamakan dengan bank konvensional karena perbedaan akad, seperti murabahah maupun musyarakah, yang memiliki implikasi berbeda terhadap struktur harga.
“Itu yang akan bisa kita perbandingkan dengan baik. Karena tentu kita akan sangat kompetitif dengan pricing-pricing di market. Ada program-program juga, jadi nanti kita bisa secara tertulis,” ujar Anggoro.
Anggoro menambahkan, mekanisme pembiayaan syariah harus dipahami secara menyeluruh agar perbandingan dengan perbankan konvensional maupun bank syariah luar negeri lebih proporsional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement