Suksesnya Husodo Angkosubroto Membesarkan Gunung Sewu Group, dari Produsen Buah Sunpride hingga Asuransi Sequis dan Bisnis Sektor Lainnya
Kredit Foto: Istimewa
Label Sunpride atau Sunfresh kerap dijumpai di berbagai buah-buahan segar yang beredar di pasaran. Di balik merek-merek tersebut berdiri Gunung Sewu Group, salah satu perusahaan raksasa Indonesia yang memiliki portofolio bisnis beragam, mulai dari makanan, properti, asuransi, manufaktur, hingga energi.
Perusahaan ini berawal dari visi Dasuki Angkosubroto (Go Soei Kie) yang mendirikannya pada 15 Januari 1953. Pada awalnya, Gunung Sewu hanya bergerak di bidang perdagangan komoditas. Namun, seiring waktu, bisnis tersebut berkembang menjadi salah satu kelompok usaha besar dengan jejak pentung di banyak sektor.
Tongkat estafet kepemimpinan kemudian beralih kepada putra Dasuki, Husodo Angkosubroto, yang resmi bergabung sejak 1977 usai menuntaskan pendidikan Administrasi Bisnis di University of Southern California. Kehadirannya menandai babak baru bagi Gunung Sewu. Dengan memadukan warisan bisnis keluarga dan wawasan manajerial modern, Husodo membawa arah yang lebih visioner.
Sepeninggal sang ayah pada 2009, Husodo tampil sebagai arsitek utama transformasi Gunung Sewu. Ia tak sekadar mempertahankan, tetapi memperluas bisnis ke berbagai sektor strategis.
Salah satu langkah berani Husodo dimulai pada 1978, saat Gunung Sewu masuk ke sektor properti melalui pembangunan Hayam Wuruk Plaza, gedung pertama di Jakarta yang ramah kursi roda. Setahun berikutnya, grup ini merambah agribisnis dengan mendirikan Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung. Kini, GGP mengelola perkebunan seluas 30.000 hektar dan menjadi produsen nanas kalengan terintegrasi terbesar di dunia, mengekspor hingga 500 ribu ton ke 60 negara.
Inovasi berlanjut dengan berdirinya Great Giant Livestock (GGL) pada 1987. Melalui model ekonomi sirkular, limbah kulit nanas dari GGP dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kotoran ternak diolah menjadi pupuk perkebunan. Sistem ini menjadikan Gunung Sewu pionir dalam pertanian berkelanjutan.
Di sektor manufaktur, Gunung Sewu memiliki Indo Porcelain, produsen keramik kelas dunia, serta Yupi Indo Jelly Gum, salah satu pemain utama di Asia Tenggara dalam industri permen jeli. Sementara itu, di sektor asuransi, Gunung Sewu melalui Sequis Life mengelola aset senilai triliunan rupiah dan sempat melakukan langkah strategis dengan menjual sebagian saham kepada Nippon Life Insurance Jepang.
Tak hanya berhenti di sana, bisnis properti lewat Farpoint Realty melahirkan proyek ikonik seperti Sequis Tower dan apartemen mewah Verde 2 di Jakarta, serta ekspansi ke Bali. Di sisi lain, Husodo juga berani masuk ke sektor baru seperti investasi di Agate, perusahaan gim lokal Bandung yang pernah bekerja sama dengan raksasa gim dunia, Electronic Arts (EA). Bahkan, melalui Baramutiara Prima, Gunung Sewu juga mengelola konsesi tambang batubara di Sumatera Selatan.
Kesuksesan besar ini tidak hanya lahir dari strategi bisnis, tetapi juga filosofi kepemimpinan Husodo. Ia menekankan nilai Passion, Purpose, dan Progress, yang tercermin dalam cara Gunung Sewu memperhatikan kesejahteraan karyawan, kemitraan dengan petani kecil, hingga komitmen pada praktik ramah lingkungan.
Baca Juga: Cerita Suksesnya Harry Susilo, dari Bisnis Kerupuk hingga Gurita Bisnis Sekar Group
Program Leadership Acceleration & Development (LEAD) juga menjadi bukti keseriusan Gunung Sewu dalam mencetak generasi pemimpin baru agar nilai-nilai perusahaan terus berlanjut lintas generasi.
Dengan diversifikasi bisnis yang luas, Gunung Sewu mampu bertahan menghadapi berbagai krisis, termasuk krisis finansial Asia 1998. Hingga kini, grup ini mengelola lebih dari 30.000 tenaga kerja profesional dengan portofolio yang semakin berkembang.
Atas pencapaian tersebut, Husodo Angkosubroto pun masuk dalam jajaran 50 orang terkaya Indonesia tahun 2021, menempati peringkat ke-35 dengan kekayaan bersih sekitar US$ 1,22 miliar. Pada tahun 2024, Forbes mencatat kekayaannya meningkat menjadi $1,28 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement