Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Potensi besar industri halal Indonesia dinilai belum tergarap maksimal karena keterbatasan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) syariah. Kondisi ini membuat Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar produk halal global ketimbang menjadi produsen utama.
Peneliti Center of Sharia Economic Development (CSED) INDEF, Abdul Hakam Naja, menegaskan bahwa UMKM syariah seharusnya bisa menjadi tulang punggung ekonomi halal, namun kesulitan memperoleh modal dari lembaga keuangan.
“UMKM syariah ini basis ekonomi rakyat, tapi mereka kesulitan akses modal, baik ke bank syariah maupun lembaga keuangan nonbank,” ujar Hakam dalam diskusi bertajuk Ekonomi Syariah dalam Nota Keuangan RAPBN 2026, Senin (25/8/2025).
Baca Juga: Resmi Diperkenalkan, ini Dia Susunan Pengurus Bank Syariah Nasional
Hakam menilai rantai pasok produk halal dalam negeri masih bergantung pada impor bahan baku maupun barang jadi. Keterbatasan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memperlemah daya saing dibanding negara lain yang lebih maju dalam ekosistem halal.
Menurutnya, koperasi syariah dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) berpotensi menjadi garda terdepan memperkuat ekosistem halal dari bawah. Namun, peran mereka terhambat oleh keterbatasan modal, regulasi, dan minimnya digitalisasi.
“Kalau kita ingin ekonomi syariah jadi arus utama, kita harus dorong TKDN produk halal dan pastikan UMKM serta koperasi syariah dapat akses pembiayaan yang lebih luas. Tanpa itu, kita hanya akan jadi konsumen, bukan produsen,” tegas Hakam.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Syariah Diharapkan Jadi Arus Ekonomi Utama RI dan Global
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pangsa pasar keuangan syariah Indonesia baru sekitar 11% pada 2023, dengan porsi pembiayaan untuk UMKM relatif kecil. Kondisi tersebut mempertegas tantangan bagi Indonesia dalam mewujudkan ambisi menjadi pusat industri halal dunia.
Meski memiliki populasi Muslim terbesar, kontribusi industri halal Indonesia belum sebanding dengan besarnya kebutuhan pasar. Tanpa penguatan pembiayaan UMKM syariah, peluang menjadikan sektor halal sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional dikhawatirkan sulit tercapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement