Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Promosikan Kuliner Lokal Berbasis Rempah ke Dunia Lewat Program S’RASA

RI Promosikan Kuliner Lokal Berbasis Rempah ke Dunia Lewat Program S’RASA Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mempromosikan kuliner lokal berbasis rempah ke dunia dengan meluncurkan Program Rasa Rempah Indonesia (S’RASA) di Skydeck Sarinah, Jakarta pada Kamis (28/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya berterima kasih kepada lima kementerian yang berkolaborasi dalam program S’RASA dalam rangka memperkuat diplomasi kuliner Indonesia di panggung internasional.

Baca Juga: Microsite Pintu Masuk Kopdes Merah Putih Naik Kelas

Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang menjadi dasar sinergi lintas kementerian dalam pengembangan gastronomi nusantara.

"Inisiatif ini bukan berhenti malam ini, tetapi akan terus berlanjut ke depan untuk membuat kuliner Indonesia semakin populer, semakin mendunia. Dengan dukungan semua pihak, termasuk media, gastronomi Indonesia akan semakin dikenal dunia," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Sabtu (30/8).

Program S’RASA didesain untuk mempromosikan kuliner Indonesia berbasis rempah ke berbagai negara, menghadirkan menu khas Nusantara dengan cerita, identitas, dan nilai budaya yang melekat. Kehadiran program ini menandai babak baru setelah selesainya Indonesia Spice Up The World (ISUTW) pada 2024, sekaligus memperkuat strategi diplomasi kuliner Indonesia melalui restoran-restoran Indonesia di mancanegara.

Kerja sama konkret keenam kementerian dalam program ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh perwakilan pimpinan eselon I dari masing-masing kementerian yaitu Kementerian Ekraf, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian UMKM, dan Kementerian Luar Negeri. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam menjadikan kuliner Indonesia sebagai brand global, sekaligus instrumen strategis dalam menguatkan ekosistem ekonomi kreatif di tingkat internasional.

Dalam sesi pemaparan singkat, Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan bahwa program akan dimulai dengan kolaborasi di lima kota dunia yang akan menjadi percontohan restoran Indonesia dengan standar penyajian yang konsisten. Ia menekankan komitmen kementerian dalam menciptakan representasi kuliner nusantara di ranah global yang berdampak luas.

“Kita akan kolaborasi di lima negara, lima kota: New York, London, Amsterdam, Tokyo, dan Sydney. Nanti akan ada tim yang menyiapkan standar dan konsepnya. Melalui MoU ini, setiap kementerian menyatukan komitmen membangun branding restoran Indonesia di luar negeri, bukan hanya soal makanan, tapi juga cita rasa dan warisan budaya. Tentunya impact-nya akan luas, ekspor meningkat, pariwisata meningkat, BUMN dan ekonomi kreatif semakin kuat, dan semuanya,” kata Menteri Budi.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir menilai diplomasi kuliner merupakan salah satu bentuk diplomasi tertua dan paling efektif. Ia menyebut hasil survei Kementerian Luar Negeri dari 132 perwakilan di luar negeri menemukan 1.221 restoran Indonesia yang bisa dijadikan kanal utama promosi.

“Dari survei itu, kita mengetahui masakan Indonesia yang paling dikenal ada lima: sate, nasi goreng, gado-gado, rendang, dan berbagai olahan mie. Ini merupakan awal yang baik buat kita untuk bisa bekerja sama untuk membuat kelima masakan ini standar. Sehingga rasanya sama di setiap restoran Indonesia yang ada di luar negeri. Dan inilah salah satu langkah yang akan kita bisa lakukan bersama untuk membuat kuliner Indonesia mendunia,” ujar Wamen Arrmanatha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: