- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Bawa Inspirasi Lokal ke Pusat Mode Dunia, Indonesia Kirim Empat Penerima Beasiswa Arsutoria School ke Milan
Kredit Foto: Istimewa
Terdapat empat desainer muda Indonesia yang secara resmi diberangkatkan ke Milan, Italia, untuk menempuh program beasiswa di Arsutoria School, sekolah desain sepatu dan tas ternama di dunia. Proses pelepasan mereka dilaksanakan melalui konferensi pers di Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta, pada Rabu (27/8/2025).
Program ini memperoleh dukungan dari Kedutaan Besar Italia dan Italian Trade Agency (ITA), serta menjalin kolaborasi dengan Indonesia Fashion Week (IFW), Koperasi Artisan Kulit Indonesia, dan Spinindo/Piazza Firenze Garut.
Dari keempat penerima beasiswa, dua orang di antaranya terpilih melalui jalur industri IFW/Piazza Firenze Garut. Skema ini dirancang agar keilmuan yang diperoleh dari Milan dapat kembali memberikan dampak bagi industri dalam negeri, khususnya pada klaster kulit Garut.
Baca Juga: Asia Fashion Show 2025 Hadir di Jakarta, 12.000 Konsumen Padati Hari Pertama
Empat penerima beasiswa tersebut adalah:
- Hadisti Mardhiya — LaSalle College Jakarta, BA Fashion Design
- Mujib Titian — Footwear Design & Development, Prabu Shoes
- Mohammad Jordy Mozza Servia — Graphic Designer, IFW & Piazza Firenze Garut
- Shafwa Kamilia Zahira Azzahra — Fashion Designer, Piazza Firenze Garut
Sebagai penggagas program, Presiden IFW sekaligus Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia, Poppy Dharsono, menilai Garut memiliki potensi besar dalam industri kulit, namun selama ini produk yang dihasilkan masih cenderung berulang dari tahun ke tahun. Menurutnya, hal itu terjadi karena para pengrajin belum memiliki panduan dan arahan yang jelas. Dengan pengalaman lebih dari 45 tahun di industri mode, Poppy melihat peluang besar untuk membawa perubahan melalui sentuhan artistik dan jejaring internasional yang ia miliki.
“Garut sebenarnya punya potensi luar biasa. Tetapi karena kurangnya panduan, produk yang dihasilkan para pengrajin tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Dengan pengalaman saya dan jaringan yang kuat di Italia, saya ingin menghadirkan sentuhan baru agar produk Garut bisa naik kelas. Melalui Piazza Firenze, kami ingin menunjukkan keseriusan untuk menghubungkan tradisi lokal dengan keunggulan Italia, sehingga produk kulit Garut dapat bersaing di peta industri fashion global,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, menyampaikan apresiasi atas keberangkatan empat putra-putri bangsa untuk menimba ilmu di Arsutoria School Milan. Ia menekankan bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga amanah besar sekaligus investasi bagi masa depan bangsa, khususnya dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia di tingkat global.
Baca Juga: UMKM Sawit Curi Perhatian, BPDP Raih Penghargaan di Jogja Fashion Week 2025
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan rasa bangga kepada para penerima beasiswa Arsutoria School Milan. Harapan saya, kalian tidak hanya menimba ilmu untuk meningkatkan kreativitas, tetapi juga membawa peran sebagai duta budaya bangsa. Ada tiga pesan yang saya titipkan. Pertama, berani berinovasi dan siap beradaptasi—kuasai ilmu global lalu padukan dengan kearifan lokal Nusantara. Kedua, jadilah mata dan telinga bangsa dengan mengamati tren, teknologi, dan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk industri tanah air. Ketiga, bangun jejaring strategis dan kolaborasi yang kelak membuka jalan bagi desainer Indonesia lainnya. Pergilah dengan membawa nama Indonesia ke dunia, dan kembalilah sebagai kebanggaan negeri,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Italia untuk Indonesia, Roberto Colamine, menegaskan bahwa program beasiswa ini dirancang bukan untuk mengganti inspirasi atau tradisi lokal, melainkan untuk memperkaya talenta muda Indonesia dengan metode dan pendekatan yang dapat mengubah ide kreatif menjadi produk industri. Ia menekankan pentingnya menjaga identitas budaya, namun sekaligus membuka ruang bagi proses pembelajaran dari pusat industri mode dunia seperti Italia.
“Program ini bertujuan membantu desainer muda Indonesia mengembangkan bakat mereka dengan membawa inspirasi serta tradisi lokal ke Italia, lalu mengolahnya melalui pendekatan tertentu. Yang kami maksud adalah metode untuk mengubah inspirasi menjadi produk industri. Kami tidak berniat mengajarkan inspirasi, karena itu tidak mungkin. Tradisi pun tidak bisa digantikan dengan tradisi lain, sebab itu tidak adil. Namun yang bisa kami lakukan adalah berbagi metode agar ide dan inspirasi dapat diwujudkan menjadi produk yang nyata dan siap masuk ke industri,” ungkapnya.
Tak ketinggalan, Direktur Utama Spinindo/Piazza Firenze Garut, Anto Sudaryanto, menekankan bahwa program beasiswa ini bukan hanya soal pendidikan di luar negeri, melainkan bagian dari strategi untuk memperkuat struktur industri kulit di Garut. Menurutnya, masih ada celah penting yang perlu diisi, yaitu peran desainer yang mampu menjadi jembatan antara pengrajin kulit dengan pelaku usaha, sekaligus membawa tren dunia agar bisa diterjemahkan dalam karya nyata.
“Tujuan utama pengiriman para talenta ke Milan adalah untuk melengkapi kekurangan dalam struktur industri kulit di Garut. Salah satu kebutuhan mendesak adalah kehadiran desainer yang bisa menjembatani pekerja kulit dengan pelaku usaha, serta menghadirkan tren global dan menerjemahkannya ke dalam produk yang dapat direalisasikan para pengrajin. Dengan adanya peran ini, artisan kulit Garut bisa berkembang menjadi artisan sejati—bukan sekadar pengrajin teknis, tetapi kreator yang mampu menempatkan produk Garut di peta industri fashion global,” jelasnya.
Baca Juga: Rekomedasi Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits
Arsutoria School dikenal sebagai sekolah spesialis desain berbasis praktik langsung yang menghubungkan kriya tradisional dengan teknik produksi modern. Melalui beasiswa intensif tiga bulan di Milan, para peserta akan mendapat pembekalan dari sketsa, pola, pemilihan material, hingga pembuatan prototipe dengan standar profesional internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement