Kredit Foto: Istimewa
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, mengungkapkan penguasaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi saat ini.
Pasalnya, ke depan, AI bukan hanya akan menjadi kebutuhan, melainkan suatu kewajiban untuk menggunakannya.
Baca Juga: Pastikan Tata Kelola BPJS Lebih Bersih, Pemerintah Diminta Tegakkan Perpres 81/2015
Hal ini disampaikan Wamen Atip dalam wisuda ke 32 Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), di Grand Ballroom Sasana Kriya Taman mini Indonesia Indah, beberapa waktu lalu.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sendiri akan menerapkan AI sebagai mata pelajaran pilihan. Meski demikian, Wamen Atip menampik bahwa AI akan menggantikan peran-peran manusia.
“Sehebat-hebatnya AI, sebagaimana ditunjukkan oleh Prof. Habibie, original intelligence itu adalah otak kita. Jadi tidak mungkin manusia menciptakan sesuatu teknologi yang akan menghilangkan eksistensi diri kita sendiri, selama itu dibuat oleh manusia,” jelas Wamen Atip, dikutip dari siaran pers Kemendikdasmen, Senin (8/9).
Selanjutnya kepada para wisudawan, Wamen Atip mendorong agar para lulusan UAI memiliki inovasi dalam menciptakan terobosan baru. Ia mencontohkan Prof. Habibie yang pernah menyebutkan bahwa aluminium dan logam-logam hanya akan dihargai rendah, namun akan berbeda saat logam-logam tersebut tersusun menjadi sebuah pesawat.
“Kalau dijual tanpa kreatifitas pikir, maka harganya akan rendah. jadi yang menyebabkan naik ke nilai tambah itu adalah nalar, ada intervensi dari nalar kita. Inovasi juga menjadi syarat utama dalam pembangunan peradaban modern. Maka lulusan inovatif mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kearifan lokal untuk menjawab persoalan,” harap Wamen Atip.
Sementara itu, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Asep Saefuddin, mengingatkan para wisudawan untuk terus menjadi pembelajar sejati. Jangan hanya mengejar gelar tetapi juga mengejar makna atau nilai, yang tidak hanya mewakili UAI tetapi juga masyarakat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement