Pemerintah Gelontorkan Dana Rp200 Triliun, Bank Mandiri Proyeksi Kredit Melesat!
Kredit Foto: Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) buka suara terkait rencanan pemerintah yang ingin menempatkan dana Saldo Anggaran lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke Perbankan khususnya Himbara.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menyatakan kebijakan ini berpotensi memperkuat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta mendorong peningkatan penyaluran kredi
“Mengutip analisa Tim Ekonom Bank Mandiri, kondisi ini akan mendukung ketersediaan likuiditas yang lebih sehat serta meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, sehingga perputaran uang di perekonomian dapat berlangsung lebih optimal,” kata Ashidiq dalam keterengan tertulis, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: Dapat Restu Prabowo, Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Himbara
Ia mengatakan, Bank Mandiri sebagai agen pembangunan dan mitra pemerintah, kebijakan ini juga sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan mengakselerasi fungsi intermediasi perbankan.
Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menambahkan penempatan dana Rp200 triliun di sistem perbankan akan menambah sekitar 2% dari total DPK. Saat ini, posisi DPK Bank Mandiri tercatat sebesar Rp9.294 triliun.
“Sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan DPK menuju sekitar 10% yoy dan mengangkat pertumbuhan kredit di atas 7,03% yoy Juli 2025,” ujar Andry.
Baca Juga: Menkeu Purbaya: Mesin Ekonomi Swasta dan Pemerintah Harus Bergerak Demi Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%
Andry juga mengatakan, likuiditas diperkirakan membaik. Peningkatan dana di perbankan akan menurunkan suku bunga pasar uang antarbank (IndONIA) dan spread PUAB, sekaligus meningkatkan volume transaksi pasar uang.
Selain itu, itu Andry menilai peluang pertumbuhan ekonomi lebih tinggi terbuka.
“Dengan likuiditas yang meningkat, transmisi kebijakan moneter menjadi lebih efektif dan kecepatan perputaran uang (velocity of money) berpotensi kembali ke level prapandemi (>2,5) yang terakhir kali tercatat di tahun 2019,” kata Andry
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement