Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IFFINA+ 2025: 'Story of Origin' Angkat Indonesia sebagai Pusat Tren Desain Global

IFFINA+ 2025: 'Story of Origin' Angkat Indonesia sebagai Pusat Tren Desain Global Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pameran furnitur, desain interior, dan kriya berpengaruh di Indonesia, IFFINA+ 2025, resmi dibuka hari ini di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang.

Pameran ini diselenggarakan oleh Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia (Asmindo) bekerja sama dengan PT Mahala Imaji Kreasi.

Berlangsung hingga 20 September 2025, IFFINA+ 2025 tampil dengan konsep visioner bertajuk “Story of Origin” yang membawa misi besar: menjadikan Indonesia sebagai pusat tren kultur, desain, furnitur, dan kerajinan dunia.

Lebih dari 150 brand lokal & internasional, 25 desainer, 25 komunitas, serta 30 institusi turut serta, memperkuat IFFINA+ sebagai platform showcase yang menyatukan tradisi, kreativitas, dan inovasi lintas sektor.

Untuk mewujudkan tema tahun ini, IFFINA+ menggandeng Eugenio Hendro sebagai Creative Director, serta menghadirkan Board of Curators yang terdiri dari tokoh-tokoh berpengaruh:

● Diana Nazir – Board of Director untuk UKM, Craft, dan UKM binaan BUMN

● Eric Luwia – Board of Director untuk Non-Furniture Industry (Interior+)

● William Simiadi – Board of Director untuk Brand Furniture & Manufaktur

Sejumlah nama besar maupun talenta muda akan menjadi sorotan, di antaranya Ivan Nauval, Bayu Edward, Givan, hingga Wilsen Willim. Kehadiran mereka menghadirkan narasi yang memadukan teknik tradisional dengan pendekatan kontemporer, sekaligus menegaskan pentingnya keberlanjutan dalam

desain.

Selain menghadirkan pameran utama, IFFINA+ 2025 mempersembahkan program-program unggulan? yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman imersif:

● Talks+: forum diskusi dengan pembicara terkurasi yang membahas isu-isu penting, mulai dari tren furnitur global hingga inovasi material berkelanjutan. Hadir di antaranya Agatha Carolina, Jessa Setiabudi, Hendro Hadinata, Ivan Gunawan, Lim Marsulin, Dennis Pluemer, Tama Florentina, dan masih banyak lagi.

● Immersive Expo: area pameran tematik mencakup Furniture, Furnishing and craft, kitchen and bathroom, flooring and surface, dan produk internasional.

● Youth+ Project: wadah showcase untuk sekolah, universitas, dan desainer muda yang tengah berkembang.

● Community+: platform networking dan matchmaking lintas lini industri living, mempertemukan buyer, exhibitor, desainer, hingga akademisi.

● Homeliving Festival by JKTGo: zona baru hasil kolaborasi dengan JKTGo, menampilkanhomeware, dekorasi, serta produk kreatif lokal yang bisa langsung dimiliki pengunjung.

Kolaborasi dengan JKTGo menjadi salah satu pembeda utama IFFINA+ 2025. Melalui Homeliving Festival, pengunjung dapat menemukan berbagai produk rumah tangga, dekorasi, hingga aksesori kreatif dari brand-brand lokal terkurasi yang populer di kalangan urban lifestyle. Kehadiran JKTGo tidak hanya memperluas audiens pameran ke segmen masyarakat umum, tetapi juga memberikan pengalaman berbelanja yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

"Sebagai asosiasi yang mayoritas anggotanya adalah UKM padat karya, ASMINDO bertekad mendorong peningkatan penguasaan pasar, baik ekspor maupun domestik. Kehadiran IFFINA + 2025 memiliki arti yang sangat strategis, bukan saja sekadar ajang pameran, tetapi sebagai motor penggerak ekosistem industri furnitur dan kerajinan nasional," ujar Dedy Rochimat, Ketua Umum Asmindo.

IFFINA+ 2025 juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan. Melalui program dan kurasi khusus, ajang ini mempromosikan praktik berkelanjutan dan inovasi untuk memastikan ketahanan serta relevansi industri furnitur Indonesia di lanskap global yang terus berkembang.

Dengan rekam jejak 12.000 pengunjung dari 41 negara pada edisi sebelumnya, IFFINA+ 2025 diharapkan mencatat capaian lebih besar. Penyelenggara menargetkan jangkauan audiens lebih luas, mulai dari profesional industri, retailer dan wholesaler furnitur, pemerintah, hingga mahasiswa dan pemilik rumah.

“IFFINA+ bukan sekadar pameran furnitur atau kriya, melainkan wadah di mana budaya, kreativitas, dan industri bersatu. Tahun 2025 ini kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih dekat dengan publik, lebih kolaboratif, sekaligus mengukuhkan jejak Indonesia dalam lanskap desain global,” ujar Etty Anggraeni, Project Director IFFINA+.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: