Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat fokus pada produk kepemilikan berbasis emas, seperti Cicil Emas dan Tabungan E-mas. Langkah ini sejalan dengan tren kenaikan harga emas yang dalam setahun terakhir melesat sekitar 50%, menjadikannya instrumen investasi yang semakin diminati, terutama di tengah tren penurunan suku bunga bank.
Dalam dua bulan terakhir, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan hingga ke level 4,75%. Kondisi ini membuat emas kian menarik bagi investor yang mencari aset aman atau safe haven.
Para analis juga memprediksi kenaikan harga emas masih akan berlanjut hingga awal tahun depan, didorong ketidakpastian global dan situasi geopolitik yang mempengaruhi permintaan pasar.
Baca Juga: Laba Bersih BSI Capai Rp4,15 Triliun, Pembiayaan Naik 20,31%
Sejak pertama kali diluncurkan, BSI Emas berhasil mencatat penjualan lebih dari 1 ton emas melalui aplikasi BYOND. Hingga kini, jumlah nasabah telah mencapai hampir 180 ribu.
Dari sisi pembiayaan cicil emas, pertumbuhannya pun sangat signifikan, yakni naik 135% year on year per Juli 2025. Dalam tiga tahun terakhir, total nasabah cicil emas dan gadai emas BSI juga tumbuh pesat hingga 111%, mendekati angka 600 ribu orang.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan bahwa waktu terbaik untuk membeli emas adalah saat ini. "Karena, tren harga emas dalam jangka panjang akan terus naik, karena itu sifatnya tidak untuk trading jangka pendek,” ujarnya.
Anggoro menambahkan, tingginya minat nasabah terhadap produk emas BSI bahkan melampaui ekspektasi perusahaan. Menurutnya, emas menjadi instrumen yang unik, aman, dan mudah dikelola sesuai prinsip syariah.
Baca Juga: Makin Diminati, Bisnis Bullion BSI Tembus 1 Ton Emas
Tren ini juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia. "Dengan potensi muslim terbesar di dunia, ruang pertumbuhan bank syariah cukup besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, BSI terus mendorong literasi investasi emas agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka panjang. "Nasabah yang membeli emas tahun lalu sudah bisa menikmati hasilnya. Mereka pasti bahagia,” ungkap Anggoro.
Hal senada disampaikan oleh salah satu nasabah BSI, Fandi, yang telah merasakan keuntungan dari investasi emasnya.
“Dulu saya cicil emas dengan harga emas Rp1,4 juta, dan saat ini saya merasa beruntung dengan kenaikan emas yang mencapai Rp2,1 juta. Investasi ini sangat membantu untuk perencanaan masa depan terutama kebutuhan perencanaan pendidikan anak untuk jangka panjang,’’ katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement