Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Presiden Filipina Ferdinand Marcos berencana memperketat kebijakan impor beras negara tersebut dengan memperpanjang penangguhan impor dua bulan yang saat ini sedang berlangsung dan menaikkan tarif impor beras asing, demikian disampaikan Kementerian Pertanian Filipina pada Rabu (24/9).
Menteri Pertanian Filipina Francisco Tiu Laurel mengatakan Presiden Marcos telah menginstruksikan kementerian itu untuk menyiapkan perintah yang diperlukan guna memperpanjang penangguhan impor.
"Durasi pembekuan impor dan kemungkinan kenaikan pajak atas beras impor akan ditentukan setelah kami memiliki data yang lebih akurat tentang pasokan dan harga gabah di tingkat petani," kata Tiu Laurel.
Penangguhan impor, yang dimulai pada 1 September dan dijadwalkan berakhir pada 2 November, awalnya diberlakukan untuk membantu petani pulih dari penurunan harga gabah yang dipicu oleh lonjakan beras impor yang lebih murah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement