Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SDM Berkualitas Kunci Pertumbuhan dan Kesejahteraan

SDM Berkualitas Kunci Pertumbuhan dan Kesejahteraan Kredit Foto: Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan tingginya pertumbuhan hingga meratanya kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM).

Sehingga dirinya menekankan generasi muda, khususnya Gen Z sangat menentukan kemajuan bangsa.

Baca Juga: Miliki Potensi Besar Jadi Pusat Industri Halal Dunia, RI Masih Hadapi Sejumlah Tantangan

Ini disampakannya saat menjadi pembicara dalam The 24th Leaders Dialogue yang digelar Eksekutif Lembaga Dakwah (ELD) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rabu (23/9/2025).

“Yang paling penting justru sumber daya manusianya, human capital. Dan ini kita lihat ada di sini. Gen Z, termasuk yang hadir di sini, adalah kekuatan yang sangat mendominasi dan sangat menentukan kemajuan bangsa kita. Banyak negara tidak punya ini, tidak punya sumber daya manusia yang produktif di usia muda. Nah, kalau kita bisa fokus di sini, maka pertumbuhan akan tinggi dan kesejahteraan juga bisa meningkat lebih merata,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Infrastruktur, Jumat (26/9).

Menko AHY juga menekankan pentingnya pembangunan yang merata hingga ke daerah tertinggal, terdalam, dan terluar. Infrastruktur, konektivitas, serta inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan perlu diperkuat agar pertumbuhan bisa inklusif.

“Kita harus punya kemampuan untuk berinovasi, baik digital innovation maupun dalam hal green technology. Kita harus inklusif. Pertumbuhan kita harus merangkul semuanya, tidak boleh ada yang maju sementara yang lain tertinggal,” kata Menko AHY.

Dalam presentasinya, ia turut menyoroti persaingan global dan transformasi digital yang menuntut pembangunan infrastruktur berbasis teknologi hijau, sejalan dengan target net zero emissions 2060.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membuat itu terus bertahan. Perlu disiplin. Jadi, untuk mencapai sesuatu yang besar, apa pun posisi dan profesi yang nanti kalian temukan, butuh konsistensi, disiplin, dan kerja keras. Tidak cukup hanya motivasi sesaat di awal, lalu makin lama makin melemah. Jadi, perlu melakukan sesuatu walaupun kita sedang tidak merasa termotivasi. Inilah disiplin,” jelas Menko AHY.

Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Mahmud Sudibandriyo, menyampaikan bahwa UI berkomitmen untuk terus menjadi ruang kepemimpinan, inovasi, dan kolaborasi.

“Forum Leaders Dialogue yang telah mencapai edisi ke-24 ini merupakan bukti nyata konsistensi kita dalam membangun tradisi akademik sekaligus jejaring kepemimpinan lintas generasi. Melalui tema besar tentang kepemimpinan, wirausaha, dan pengembangan karier, acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga wadah pembelajaran praktis,” ujar Prof. Mahmud.

Menurutnya, kegiatan ini berhasil menarik lebih banyak peserta, mayoritas dari kalangan muda berusia 18–24 tahun, sebagai bukti kuatnya semangat belajar, berkembang, dan berkontribusi di kalangan mahasiswa maupun masyarakat luas. Ia berharap forum ini dapat melahirkan gagasan-gagasan segar, sekaligus memperkuat karakter kepemimpinan yang berintegritas di tengah tantangan global dan ketidakpastian ekonomi.

Dekan FEB UI, Yulianti, mengapresiasi terselenggaranya acara ini yang merupakan inisiasi BEM UI. Menurutnya, acara ini adalah bentuk pemikiran jauh ke depan dari mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Ia menambahkan, tema yang diangkat “From Values to Actions, Building The Next Generation of Leaders” sejalan dengan slogan Universitas Indonesia: UI Unggul, Impactful.

“Jadi bagaimana kita bisa membawa impact? Salah satunya tentunya dengan menunjukkan leadership quality. Leadership itu bisa kita tunjukkan di berbagai aspek kehidupan, dari yang sederhana sampai yang paling kompleks. Jadi saya rasa kesempatan ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk belajar lebih dalam, mendengarkan inspirasi, dan juga pengalaman-pengalaman,” jelasnya.

Ketua BEM FEB UI, Yatalathof Ma'shum, menegaskan bahwa untuk mencapai Generasi Indonesia Emas 2045, mahasiswa perlu belajar dari berbagai pengalaman yang ada. Ia menilai Menko AHY sebagai birokrat yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana kepemimpinan dijalankan dalam mengambil kebijakan terbaik bagi rakyat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: