Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Miliki Modal Besar untuk Jadi Bangsa Maju pada 2045

RI Miliki Modal Besar untuk Jadi Bangsa Maju pada 2045 Kredit Foto: Ist

Penguatan pendidikan karakter juga menjadi fokus utama dengan meluncurkan sejumlah program, seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat), Gerakan Pagi Ceria yang mendorong murid memulai hari dengan menyanyikan lagu kebangsaan, berolahraga, dan berdoa, kewajiban pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di semua jenjang, serta dukungan terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipadukan dengan pendidikan karakter.

Abdul Mu’ti menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak dapat ditanggung pemerintah semata. Karena itu, Kemendikdasmen mengusung visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” dengan partisipasi semesta. Sekolah, keluarga, masyarakat, dan media disebut sebagai empat ekosistem yang harus bersinergi dalam membentuk karakter generasi muda.

“Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga pembangunan peradaban. Karena itu, kolaborasi semesta menjadi kunci agar generasi emas 2045 benar-benar lahir dan mampu membawa Indonesia menuju bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegasnya.

Kuliah umum ini dihadiri oleh 253 peserta yang terdiri dari tenaga pengajar, tenaga pengkaji, pejabat struktural, dan tenaga profesional Lemhannas RI. Peserta berasal dari berbagai unsur, antara lain TNI, Polri, kementerian, lembaga negara, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga tokoh politik dan masyarakat. Kehadiran mereka mencerminkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi Indonesia Emas 2045.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: