Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon menjelaskan pentingnya SNIKB sebagai forum berbagi pengetahuan sekaligus ajang kolaborasi lintas sektor. “SNIKB VII tahun 2025 ini kami harapkan menjadi ruang sinergi antara akademisi, peneliti, praktisi, industri, dan pemerintah. Melalui diskusi dan paparan ide-ide baru, kita dapat memperkuat ekosistem batik dan kerajinan agar tetap relevan dengan tren global,” tuturnya.
Seminar dilanjutkan dengan paparan dari 51 pemakalah yang terdiri atas akademisi, peneliti, serta pelaku industri kerajinan dan batik. Sesi ini diharapkan menyumbangkan beragam insight, hasil riset, dan gagasan inovatif untuk mendukung transformasi industri batik dan kerajinan nasional.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional 2025, SNIKB VII mengukuhkan komitmen Kemenperin untuk mendorong industri batik dan kerajinan bertransformasi menjadi industri kreatif berdaya saing global.
“Melalui forum ini, diharapkan kolaborasi antara industri, akademisi, peneliti, pemerintah, dan masyarakat semakin menguat untuk menjadikan batik dan kerajinan sebagai identitas nasional sekaligus produk unggulan yang mendunia,” pungkas Jonni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement