Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar memastikan revitalisasi Kota Tua dimulai dengan fondasi kolaborasi yang kuat dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk menghindari bottleneck dalam pengembangan jangka panjang kawasan tersebut dan bisa menjadi sumber inspirasi ekonomi kreatif.
Hal ini disampaikan Wamen Ekraf saat melakukan survey aset bangunan milik Bank Mandiri di Kota Tua, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dukung MotoGP Mandalika, BRI Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal
Kolaborasi tersebut melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Tim Ahli Cagar Budaya, hingga Bank Mandiri.
“Ini merupakan rencana jangka panjang, maka blueprint harus disusun sejak awal agar pengembangannya bertahap dan tidak menimbulkan bottleneck. Itulah sebabnya kami melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bank Mandiri sebagai pemilik aset, MRT Jakarta, serta Tim Ahli Cagar Budaya, untuk memastikan konsep urban renewal ini selaras dengan nilai sejarah kawasan sekaligus mendukung pengembangan ekonomi kreatif,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (6/10).
Wamen Ekraf memandang Revitalisasi Kota Tua sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan aset budaya bangsa. Wamen Ekraf mendorong pengembangan kawasan bersejarah ini dapat menjadi contoh sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan kreatif.
“Harapannya kita bisa duduk bersama atas dasar kecintaan terhadap Kota Tua dan tujuan yang sama. Bukan soal dari instansi mana kita berasal, tetapi sebagai warga Indonesia yang ingin membangun kawasan ini secara bertahap dan sistematis agar nilai sejarah tetap terjaga sekaligus menjadi ruang hidup ekonomi kreatif,” ujar Wamen Ekraf.
Kegiatan ini juga menjadi langkah konkret dalam mewujudkan konsep Transit Oriented Development (TOD), yaitu pengembangan kawasan perkotaan yang mengintegrasikan pemanfaatan lahan dengan layanan transportasi publik.
Kepala Bappeda DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, menilai bahwa konsep TOD sejalan dengan upaya revitalisasi perkotaan yang sedang didorong oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Ekraf.
“Pengembangan kawasan berorientasi transit ini align dengan konsep urban renewal untuk Kota Tua yang sedang kita kembangkan. Mengingat kita punya momentum luar biasa dua tahun mendatang, yaitu Jakarta berusia 500 tahun. Kita sama-sama terikat karena kecintaan kita pada banyak hal—pada Kota Tua, pada ekonomi kreatif, dan lainnya—sehingga ini lebih seperti ekosistem yang digerakkan oleh passion,” ujar Kepala Bappeda Atika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement