Jangkau 132 Juta Warga 'Unbanked', Waketum KADIN Soroti Peran Penting Pinjaman Daring
Kredit Foto: Istimewa
Dalam sebuah diskusi panel yang digelar PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) di Jakarta, Rabu (1/10), peran krusial industri pinjaman daring (Pindar) dalam mendorong inklusi keuangan Indonesia mendapatkan sorotan. Pandangan ini disampaikan oleh Bernardino Moningka Vega, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri KADIN yang juga merupakan Bos AdaKami.
Bernardino memaparkan bahwa Pindar berfungsi sebagai pintu masuk vital bagi 132 juta penduduk dan 46 juta UMKM yang sebelumnya belum tersentuh layanan keuangan formal. “Kemudahan dan kecepatan akses pembiayaan melalui fintech lending atau pindar menjadi solusi bagi masyarakat maupun UMKM yang membutuhkan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” tegasnya, menyoroti kontribusi nyata sektor ini sebagai penggerak ekonomi inklusif.
Kondisi ini sejalan dengan hasil studi terbaru berjudul Financial Inclusion in the Digital Age: New Insights From Indonesia Credit Bureau Data. Studi tersebut menunjukkan bahwa banyak peminjam pertama kali mengakses kredit melalui platform fintech. Hal ini menegaskan peran penting Pindar dalam menjangkau kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak tersentuh sistem perbankan tradisional.
Baca Juga: OJK Dukung RPP Pindar untuk Berantas Pinjol Ilegal!
Meski demikian, Bernardino menekankan bahwa pertumbuhan industri harus sejalan dengan peningkatan inklusi keuangan di seluruh wilayah Indonesia. Ia mencatat penetrasi pindar di luar Jawa masih relatif rendah, yaitu 32% di pedesaan dibanding 49% di wilayah metropolitan. Untuk memperluas jangkauan, beberapa faktor menjadi kunci, termasuk integrasi dengan biro kredit, penetrasi internet dan telepon seluler, regulasi yang kuat, serta kolaborasi antar pihak terkait.
Selain akses yang luas, Bernardino juga menekankan pentingnya pelindungan konsumen. Penyaluran pembiayaan, menurutnya, harus dilakukan sesuai standar yang jelas dan praktik etis. “Pertumbuhan industri tidak hanya diukur dari volume transaksi atau profit, tetapi juga dari kenyamanan dan keamanan konsumen,” jelasnya.
Ia menambahkan menyadari hal tersebut industri berkomitmen untuk terus meningkatkan standar layanan sesuai regulasi yang berlaku, sehingga pertumbuhan pindar dapat berlangsung berkelanjutan sambil tetap melindungi konsumen. Dengan langkah ini, harapannya pindar tidak hanya menjadi solusi pembiayaan cepat, tetapi juga strategi penting dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat dan UMKM di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement