- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
ABI Ungkap 90 Persen Cadangan Bauksit RI Terkurung di Lahan Perkebunan Sawit
Kredit Foto: Abdul Aziz
Ketua Association Bauxite Indonesia (ABI), Ronald Sulistyanto, mengungkap fakta soal kondisi cadangan bauksit nasional. Ia menyebut sekitar 90 persen cadangan bauksit Indonesia berada di bawah kawasan Hak Guna Usaha (HGU) milik perkebunan, terutama sawit.
“Cadangan kita itu baru cadangan catatan, itu hampir 90% itu di HGU nya kebun. Jadi kalau HGU gak boleh masuk gak bisa juga kita produksi. Jadi kalau ada yang bilang kita punya cadangan 1 Miliar, ada yang 1,5 adan yang 2 miliar MT. Ini saya kira perlu kita kita bahas lebih lanjut karena apa HGU itu menguasai semuanya," ujarnya di Minerba Convex 2025, JICC Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Lebih lanjut, sebelum usia tanam di atas 15 tahun HGU tidak akan memberi akses masuk ke penambang karena belum saatnya replanting.
Baca Juga: Antam Terkendala Jual Bauksit dan Feronikel Akibat Kepmen ESDM 268/2025
Baca Juga: ESDM Kirim Tim Investigasi ke IMIP Usai Kebakaran Fasilitas Pabrik Nikel
“Kita jangan selalu gembar-gembor cadangan besar. Besar sih besar, tapi katanya masih 60 tahun lagi bisa dinikmati. Ya kalau boleh. Karena apa? Cadangan itu ada di area-area yang namanya HGU, Hak Guna Usaha, yaitu kebun. Nah, kebun itu kalau tidak bisa memberikan kerja sama B2B dengan penambang, ya susah,” kata Ronald
Ia pun mendorong pemerintah untuk membuat regulasi yang mengatur kerja sama business-to-business (B2B) antara pemegang HGU dan penambang agar pengelolaan sumber daya mineral tidak terhambat.
Baca Juga: Mengoptimalkan Potensi Vitamin A dari Minyak Sawit
Baca Juga: Peningkatan Kompetensi SDM di Industri Sawit Nasional
"Makanya pemerintah harusnya membuat regulasi, aturan main yang pasti, bahwa pemegang HGU wajib memberikan B2B kepada penambang.Harganya dicari lah tarif-tarif yang sesuai, karena itu kan tidak merugikan. Mereka tetap bisa menanam sampai buah pasir nanti. Jadi, sebetulnya tidak ada yang dirugikan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement