Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Empat Hari Beruntun

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Empat Hari Beruntun Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas mencetak rekor tertinggi untuk hari keempat berturut-turut pada Kamis (16/10), seiring meningkatnya minat investor terhadap aset aman di tengah ketegangan dagang Amerika Serikat (AS)–China dan penutupan pemerintahan AS, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga turut memperkuat momentum.

Dilansir dari Reuters, Jumat (17/10), Harga spot gold naik 2,6% menjadi US$4.316,99 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup 2,5% lebih tinggi di US$4.304,60.

Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Bukan karena ANTAM, tapi Dampak Global

Logam mulia tersebut telah menguat lebih dari 60% sepanjang tahun ini, didorong oleh kombinasi ketegangan geopolitik, spekulasi pemangkasan suku bunga agresif, pembelian bank sentral, dedolarisasi, serta arus masuk kuat ke ETF emas.

“Pergerakan emas akan sangat bergantung pada arah kebijakan suku bunga menjelang 2026 serta perkembangan hubungan AS–China. Jika hubungan kedua negara terus memburuk tanpa kesepakatan dagang, itu bisa menjadi pemicu bagi emas untuk menembus level US$5.000 per ons,” kata Analis MarketPulse by OANDA, Zain Vawda.

Ketegangan meningkat setelah Washington mengkritik kontrol ekspor logam tanah jarang China yang dinilai mengancam rantai pasok global.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan telah sepakat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggelar pertemuan puncak baru membahas perang Ukraina, sehari sebelum Trump dijadwalkan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember, masing-masing dengan probabilitas 98% dan 95%.

Baca Juga: Komisaris Dharma Polimetal Jual 50 Ribu Saham DRMA, Raup Cuan Segini

Vawda menambahkan, koreksi jangka pendek emas kemungkinan bersifat sementara, karena investor bullish cenderung memanfaatkan penurunan harga untuk kembali masuk ke pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: