Andy Arslan Djunaid Bagikan Cerita Sukses Kospin Jasa jadi Koperasi Beraset Triliunan Rupiah
Kredit Foto: Istimewa
Andy Arslan Djunaid, selaku Ketua Umum Kospin Jasa dan juga Ketua Umum Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), menyampaikan materinya pada Munas V dan Silatnas PBMT Indonesia 2025 di Yogyakarta, Kamis (16/10/2025).
Pada kesempatan yang dihadiri kurang lebih 500 peserta perwakilan dari seluruh BMT di Indonesia tersebut, Andy menceritakan perjalanan panjang serta strategi kesuksesan Kospin Jasa yang saat ini tumbuh menjadi salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di Indonesia dengan nilai aset mencapai triliunan rupiah.
Mengawali paparannya, Andy menjelaskan, Kospin Jasa awalnya didirikan untuk membantu permodalan para pembatik di Pekalongan pada tahun 1973. Pertemuan pendirian koperasi dilakukan pada 13 Desember 1973 di kediaman H.A. Djunaid (Alm), tokoh koperasi nasional di Pekalongan.
Pertemuan itu dihadiri tokoh masyarakat dari tiga etnis keturunan Jawa, Tionghoa, dan Arab untuk membentuk koperasi simpan pinjam yang diberi nama “JASA”, dengan harapan dapat memberikan jasa dan manfaat bagi anggota, gerakan koperasi, masyarakat, lingkungan, dan pemerintah.
“Koperasi ini kami sebut koperasi penyatu tiga etnis, atau biasa disebut Arwana, Arab, Jawa, dan China,” ujar Andy dalam forum tersebut.
Baca Juga: Hadir di Munas V BMT, Menkop Ferry Juliantono: Koperasi Tiang Utama Ekonomi Indonesia
Ia mengisahkan perjalanan panjang estafet kepemimpinan di tubuh Kospin Jasa.
“Tahun 1982 Pak Djunaid wafat, digantikan Pak Mirza Zuhri yang menjabat sekitar satu setengah tahun, lalu wafat. Kemudian Pak Mukmin Bakri memimpin juga sekitar satu setengah tahun, dan pada 1986 Pak Zaki menjadi ketua umum hingga 2012 karena meninggal dunia. Saya ditunjuk sebagai ketua umum sejak 2012,” tutur Andy.
Andy sendiri menjadi anggota Kospin sejak 1995, dan setelah lulus kuliah pada 1997 ia aktif membangun koperasi. Sejak tahun 2012 Kospin yang dipimpinnya terus melakukan inovasi dan digitalisasi layanan.
Menurutnya, sejak tahun 2009 pihaknya sudah memulai inovasi dengan menggunakan sistem transfer online dari seluruh kantor cabang ke kantor pusat. Kemudian tahun 2010 anggota sudah bisa menggunakan ATM dan EMA serta virtual account Bank Permata.
"Tahun 2012 kami pakai tablet kasir, 2013 lahir aplikasi Mjasa, 2019 bisa tarik tunai tanpa kartu di BRI, 2020 menerima pembayaran via QRIS, dan tahun 2025 sudah bisa setor tunai lewat Indomaret,” jelas Andy.
Ia menegaskan bahwa inovasi tersebut menunjukkan bahwa koperasi mampu sejajar dengan lembaga perbankan.
“ATM Kospin sudah Visa, saya ingin menunjukkan bahwa koperasi pun bisa. Teknologi Kospin Jasa sudah setara dengan perbankan,” ujarnya.
Menurut Andy, kekuatan utama Kospin Jasa terletak pada produk simpanan.
“Kalau pinjaman itu gampang, semua orang mau pinjam. Tapi kekuatan Kospin ada di simpanan,” ungkapnya.
Kospin Jasa memiliki beragam produk seperti Simpanan Harian, Simpanan Berjangka, Tabungan Haji Labbaika, Tabungan Umroh, Tabungan Safari, dan Simpanan Prima, serta berbagai jenis pinjaman termasuk KUR, Pinjaman Mekar, Talangan Haji, dan Pinjaman Investa Griya.
Baca Juga: Lunasi Obligasi dan Sukuk, Emiten Hary Tanoe (BMTR) Siapkan Dana Rp237,26 Miliar
Selain berinovasi secara digital, Kospin juga fokus memperkuat edukasi anggota dan SDM.
“Kami rutin gathering dengan anggota setiap bulan, menjelaskan perjalanan Kospin, target, dan kendala, supaya ketika RAT tidak banyak pertanyaan,” ujarnya.
Andy menambahkan, pendidikan koperasi bagi anggota juga diarahkan untuk mendukung usaha mereka.
“Saya undang ahli pemasaran, packaging, untuk mensupport bisnis anggota. Bukan sekadar menjelaskan koperasi, tapi agar bisnisnya maju,” katanya.
Kospin Jasa kini memiliki 136 cabang di berbagai daerah. Dan hampir sudah memiliki gedung-gedung kantor milik sendiri.
Dalam pengelolaan SDM, Kospin juga menerapkan sistem jenjang dan penghargaan yang jelas.
“Semua karyawan di atas UMR, THR dua kali gaji setahun, dan bonus bisa sampai lima kali gaji. Setelah COVID menurun, bonus tetap ada tapi disesuaikan dengan capaian masing-masing kantor,” jelasnya.
Untuk menjaga kualitas SDM, Kospin Jasa juga mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat).
Baca Juga: Menkeunya Trump: IMF Mending Jual Lapangan Golf
“Saya buat Pusdiklat untuk menggembleng anak-anak kita supaya tidak kalah dari perbankan,” pungkas Andy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement