Medical Advisory Board Dinilai Efektif Tekan Biaya Klaim Asuransi Kesehatan
Kredit Foto: Azka Elfriza
CEO Deswa Integra Group, Dedi Kristianto, menyatakan pembentukan Medical Advisory Board (MAB) yang kini diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menjadi langkah strategis untuk menekan biaya klaim asuransi kesehatan yang terus meningkat.
Menurut Dedi, MAB berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan klaim dengan mengontrol nominal biaya perawatan agar tidak membengkak.
Ia menilai, meskipun klaim akibat sakit tidak dapat dihindari, keberadaan MAB dapat memastikan proses pengajuan klaim berjalan objektif dan sesuai kebutuhan medis.
“Kami yakin bahwa itu (MAB) akan mampu menekan klaim secara signifikan untuk itu,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran MAB by Deswa di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Potensi Jumbo Asuransi Umum Syariah di Negara Muslim Terbesar Dunia
Dedi menambahkan, fungsi MAB juga mencakup pencegahan fraud dan praktik overutilisasi layanan kesehatan yang kerap membebani perusahaan asuransi.
Dengan pendekatan medis yang terstandar, MAB akan membantu mendeteksi potensi penyimpangan dalam proses klaim.
“Dari sisi fraud, dengan MAB by Deswa yang kita launching pada siang hari ini, itu juga bisa kita kontrol. Apakah misalnya orang ini overutilisasi, apakah misalnya ini ada mafianya, dan lainnya,” kata Dedi.
Selain manfaat efisiensi, Dedi mengungkapkan antusiasme tinggi dari perusahaan asuransi terhadap implementasi MAB.
Baca Juga: Industri Asuransi Tetap Tangguh di Tengah Penurunan Premi Jiwa
Aturan dalam SEOJK No.7 Tahun 2025 yang mewajibkan setiap penyedia asuransi kesehatan memiliki dewan penasihat medis disebutnya mendorong industri beradaptasi lebih cepat.
“Antusiasmenya ya pasti tinggi karena tentu mereka akan berbondong-bondong dalam tanda kutip untuk bisa membangun itu sendiri ataukah melewati TPA (third party administrator), ataukah melewati independen seperti kami ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MAB Deswa Nickolai Indrajasa menekankan, MAB berperan dalam memastikan kesesuaian clinical pathway atau standar terapi yang digunakan rumah sakit terhadap kebutuhan pasien.
“Selain pasien dapat perawatan yang sesuai, biayanya juga sesuai dengan estimasi biaya perawatannya. Pertama, itu menurunkan biaya. Kedua, kami akan membantu asuransi juga untuk menyusun apa saja clinical pathway yang diperlukan,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement