Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Ekonomi Kreatif Catat Kontrbusi Postif Terhadap Ekonomi RI dalam Satu Tahun

Sektor Ekonomi Kreatif Catat Kontrbusi Postif Terhadap Ekonomi RI dalam Satu Tahun Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor ekonomi kreatif mencatatkan kontribusi yang positif terhadap ekonomi nasional dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kementerian Ekonomi Kreatif menargetkan nilai ekspor sebesar 26,44 miliar dolar AS pada tahun 2025, naik 1 miliar dolar dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Anggaran LPDP Ditamah 13 Triliun

Ini disampaikan Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya saat memberikan sambutan kepada seluruh kepala daerah pada kegiatan Retret Kepala Daerah Magelang, Kamis (27/02/2025).

“Berdasarkan data BPS, sepanjang tahun 2024 nilai ekspor ekraf menyumbang lebih dari 9 persen terhadap total ekspor nasional. Pada pertengahan tahun 2025, nilainya mencapai 13 miliar dolar AS, setara Rp215 triliun atau 50 persen target 2025. Angka ini mencerminkan kekuatan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi yang tumbuh di berbagai subsektor,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Senin (20/10).

Selain ekspor, investasi di sektor ekonomi kreatif juga mengalami lonjakan signifikan. Hingga pertengahan tahun 2025, total investasi tercatat sebesar Rp90,12 triliun, atau 66 persen dari target nasional, dengan kontribusi mencapai 9 persen dari total realisasi investasi nasional.

“Angka ini menggambarkan kepercayaan investor terhadap potensi industri kreatif Indonesia,” ungkap Teuku Riefky.

Subsektor yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari aplikasi, fesyen, kuliner, dan kriya, diikuti subsektor gim, musik, dan film, termasuk film animasi yang terus berkembang pesat. Pertumbuhan ini dinilai akan berdampak langsung terhadap peningkatan kapasitas ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan pembukaan pasar baru bagi pelaku ekonomi kreatif di tingkat global.

Pada tahun 2024, sektor ekonomi kreatif mencatatkan pertumbuhan PDB positif sebesar 5,69 persen, dengan menyerap 26,47 juta tenaga kerja, yang mayoritas berasal dari kalangan usia muda dan perempuan. Capaian jumlah tenaga kerja tersebut telah melampaui target tahun 2025 yang sebesar 25,55 juta orang, menunjukkan peran ekonomi kreatif sebagai sektor yang inklusif dalam penciptaan lapangan kerja. Adapun angka PDB nasional tahun 2025 akan dirilis pada awal tahun 2026.

Sementara itu, berdasarkan data Ekrafhub per 20 Oktober 2025, sebaran pelaku ekonomi kreatif di Indonesia didominasi oleh lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Jawa Barat mencatat porsi tertinggi dengan 24,29 persen, disusul DKI Jakarta sebesar 16,08 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 9,87 persen, Jawa Tengah 8,90 persen, dan Jawa Timur 6,76 persen.

“Kami percaya, keberhasilan ekonomi kreatif tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, akademisi, media dan komunitas serta asosiasi kreatif. Kolaborasi ini menjadi kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di kancah global,” tegasnya.

Kinerja ini menjadi bukti bahwa selama satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, sektor ekonomi kreatif tumbuh menjadi pilar strategis pembangunan nasional. 8 kluster program Kementerian Ekraf atau Asta Ekraf terus menjadi acuan memperkuat inovasi, memperluas jejaring global, dan memastikan ekonomi kreatif Indonesia menjadi “the new engine of growth” atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: