Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Naik Tipis, Investor Soroti Potensi Kelebihan Pasokan Global

Harga Minyak Naik Tipis, Investor Soroti Potensi Kelebihan Pasokan Global Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak dunia berakhir naik tipis pada perdagangan di Selasa (21/10). Hal ini terjadi seiring investor menilai ulang potensi kelebihan pasokan (glut) dan menunggu kejelasan dari sengketa dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dilansir dari Reuters, Rabu (22/10), Brent crude naik 0,5% menjadi US$61,32. Sementara U.S. West Texas Intermediate (WTI) ditutup menguat 0,5% ke US$57,82.

Baca Juga: Trump: Kebijakan Tarif Akan Berlaku Selama India Masih Beli Minyak Rusia

Amerika Serikat dengan kenaikan produksi minyak yang mencapai rekornya menekan harga minyak. Keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk tetap melanjutkan rencana peningkatan pasokan juga telah meningkatkan ekspektasi terhadap potensi surplus pasokan global.

"Namun, persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan yang relatif rendah membantu menahan tekanan lebih lanjut pada harga dari AS," kata Kepala Analis Komoditas SEB, Bjarne Schieldrop.

AS-China masih berseteru soal perang dagang, memicu kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi global dapat menekan permintaan minyak. Meski demikian, kedua pihak berupaya meredakan ketegangan menjelang pertemuan bilateral.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan dirinya optimistis dapat mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Di sisi teknikal, struktur harga minyak mulai bergeser ke pola contango, di mana harga pengiriman segera lebih rendah dibanding kontrak jangka panjang. Kondisi ini biasanya menunjukkan pasokan jangka pendek yang melimpah dan permintaan yang melemah.

Namun, sejauh ini, pasar masih memperdebatkan seberapa dalam pola contango tersebut akan terbentuk.

Baca Juga: Industri Pengolahan Non Migas Tunjukkan Pertumbuhan Solid di Berbagai Sektor

Sebelumnya, International Energy Agency (IEA) memperkirakan kelebihan pasokan pada tahun depan dapat memicu munculnya “super contango”, yakni kurva harga berjangka yang sangat menanjak. Namun, sejauh ini pola tersebut belum terlihat jelas di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: