Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Emiten ESSA Miik Boy Thohir Ini Anjlok 36%

Laba Emiten ESSA Miik Boy Thohir Ini Anjlok 36% Kredit Foto: ESSA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) membukukan penurunan laba bersih signifikan sepanjang Januari–September 2025. 

Emiten energi dan petrokimia milik Boy Thohir itu mencatat laba bersih sebesar USD21,3 juta, turun 36,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD33,56 juta.

Penurunan laba turut menekan laba per saham dasar dan dilusian menjadi USD1,237 dari sebelumnya USD1,948. Pelemahan kinerja terutama dipengaruhi oleh penurunan harga amoniak global sekitar 10 persen serta harga liquefied petroleum gas (LPG) yang turun 2 persen selama periode tersebut.

Dari sisi pendapatan, ESSA membukukan USD200,35 juta, menyusut 12,93 persen dibandingkan USD230,11 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Unilever (UNVR) Raih Laba Rp3,33 Triliun, Presdir: Momentum Pemulihan Mulai Terlihat

Laba kotor pun terpangkas 36,69 persen menjadi USD55,57 juta dari USD81,36 juta, meskipun beban pokok pendapatan menurun tipis menjadi USD144,78 juta dari USD148,74 juta.

Sejumlah beban operasional berhasil ditekan. Beban penjualan turun menjadi USD249,25 ribu dari USD344,14 ribu, sementara beban umum dan administrasi juga sedikit berkurang menjadi USD18,04 juta dari USD18,12 juta. 

Di sisi lain, penghasilan keuangan tercatat USD2,39 juta, lebih rendah dari USD3,33 juta pada tahun sebelumnya.

ESSA juga mencatat perbaikan signifikan dari sisi struktur pembiayaan. Beban keuangan turun tajam menjadi USD3,61 juta dari USD8,13 juta, seiring berkurangnya utang. 

Menurut Presiden Direktur dan CEO ESSA, Kanishk Laroya, capaian posisi tanpa utang menjadi tonggak penting dalam strategi pertumbuhan jangka panjang perseroan.

“Mencapai posisi tanpa utang langkah penting menuju pertumbuhan. Capaian ini memberi fleksibilitas untuk berinvestasi pada proyek-proyek, khususnya pengembangan amoniak rendah karbon dan Sustainable Aviation Fuel (SAF),” ujar Kanishk Laroya dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2025).

Baca Juga: BOBA Kantongi Laba Bersih Rp16,7 Miliar, Naik 37 Persen

Di tengah penurunan laba, ESSA tetap menunjukkan kinerja operasional yang solid. Fasilitas produksi amoniak mencapai tingkat utilisasi 113 persen dengan total 9,1 juta jam kerja aman tanpa Lost Time Injury (LTI). 

Sementara kilang LPG mencatat 6,3 juta jam kerja aman kumulatif tanpa LTI, menandai lebih dari enam tahun operasi berkelanjutan dengan tingkat ketersediaan fasilitas 99,7 persen.

Secara neraca, total aset perusahaan per 30 September 2025 mencapai USD610,29 juta, menurun dari USD693,67 juta di akhir 2024. 

Namun, ekuitas meningkat menjadi USD556,61 juta dari USD553,87 juta, sedangkan liabilitas turun tajam menjadi USD53,68 juta dari USD139,79 juta, menunjukkan perbaikan signifikan pada kondisi keuangan.

ESSA juga memperkuat komitmen menuju transisi energi bersih. Perseroan tengah mempersiapkan transformasi fasilitas produksi amoniak menjadi amoniak rendah karbon dengan target penangkapan dan penyimpanan sekitar 1 juta ton CO₂ per tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: