Kredit Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), terus memperkuat ekosistem Compressed Natural Gas (CNG) di Indonesia. Selama hampir 13 tahun, PGN Gagas konsisten mengembangkan pemanfaatan CNG yang memiliki kadar karbon lebih rendah, efisien, dan ekonomis, sekaligus berkontribusi menekan impor liquefied petroleum gas (LPG).
Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menjelaskan CNG—gas bumi hasil proses kompresi—memiliki keunggulan dari sisi penyimpanan dan distribusi. Energi ini telah dimanfaatkan oleh berbagai sektor, mulai dari industri, komersial, usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga transportasi.
“Kami mendukung penuh langkah Pemerintah dalam mengembangkan beragam produk gas domestik untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Selain CNG, kami juga mengupayakan pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) agar jangkauan penggunaan gas bumi semakin luas,” ujar Santiaji dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga: PGN Jamin Pasokan Gas Aman Saat Relokasi Pipa Proyek Underpass Karawang
Salah satu pengguna baru CNG adalah PT Dharma Polimetal Tbk (Dharma Group) yang melakukan konversi energi pada 21 Oktober 2025. Menurut Business Unit Head Dharma Group, Tony Herdian, peralihan ini memberikan manfaat nyata bagi efisiensi operasional perusahaan.
"Sejak menggunakan CNG, kami merasakan efisiensi biaya operasional serta kontinuitas produksi yang lebih baik. Dengan kebutuhan gas bumi sekitar 60.000–72.000 m³ per bulan, CNG menjadi pilihan energi yang stabil dan berkelanjutan,” ungkap Tony.
PGN Gagas juga gencar memperluas infrastruktur gas bumi. Pada Agustus 2025, perusahaan memulai pembangunan LNG Hub di Bandung dengan kapasitas produksi 0,5 MMSCFD. Sementara pada September 2025, PGN Gagas membangun Mother Station (MS) CNG Medan berkapasitas 1 MMSCFD untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara dengan potensi pemanfaatan hingga 4,48 BBTUD.
Baca Juga: Satu Tahun Prabowo, PGN Sebut 814 Ribu RT Tersambung Jargas
Selain untuk sektor industri, CNG juga digunakan dalam proyek strategis pemerintah, seperti penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis di Batam, Bogor, dan Boyolali. PGN Gagas turut menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU) bagi transportasi umum seperti bus kota (BRT), bajaj, dan taksi. Saat ini, PGN Gagas mengoperasikan 11 SPBG di tujuh provinsi dengan rata-rata pengisian sekitar 2.200 kendaraan per hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement