Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ISACA Indonesia Chapter Gelar GRACS dan IPSS 2025: Perkuat Tata Kelola, Keamanan Siber, dan Privasi di Era AI

ISACA Indonesia Chapter Gelar GRACS dan IPSS 2025: Perkuat Tata Kelola, Keamanan Siber, dan Privasi di Era AI Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Systems Audit and Control Association (ISACA) Indonesia Chapter menggelar GRACS IPSS 2025, sebuah kolaborasi strategis antara dua konferensi IT terkemuka: Governance Risk Management, Assurance & Cyber Security Summit (GRACS) dan Indonesia Privacy & Security Summit (IPSS). Acara gabungan ini menjadi Konferensi Privasi dan Keamanan Siber Terbesar di Indonesia pada tahun 2025— menyatukan para pemimpin industri, praktisi, regulator, dan akademisi untuk membangun fondasi ekosistem digital yang aman dan terpercaya.

Menurut Harun Al Rasyid, Presiden ISACA Indonesia Chapter, konferensi ini dirancang untuk menjawab tantangan digital yang kian kompleks, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI).

Dalam pernyataannya, Harun Al Rasyid menekankan pentingnya kolaborasi dan kesiapan menghadapi tantangan ini, "Kami melihat tata kelola dan manajemen risiko sebagai satu unit yang tidak dapat dipisahkan. Kolaborasi antara GRACS dan IPSS ini menjadi sangat strategis dan penting bagi industri serta pengembangan ekosistem digital kita," ujarnya.

Tantangan seperti penggunaan AI yang memiliki dampak positif dan negatif menuntut kesiapan semua pihak. Menurutnya, industri IT di Indonesia harus belajar dan berkolaborasi, didukung oleh kebijakan yang matang dari regulator, panduan operasional, serta penyiapan SDM yang berkelanjutan dari akademisi.

GRACS IPSS 2025 akan menyajikan wawasan komprehensif tentang tata kelola TI, manajemen risiko, jaminan, keamanan siber, dan privasi data. Salah satu fokus utama adalah penerapan kerangka tata kelola seperti COBIT dan AI Governance, yang dipromosikan oleh ISACA secara global. Kerangka ini telah diadopsi secara internasional, termasuk di Indonesia, bahkan menjadi alat ukur kematangan operasional untuk perusahaan BUMN.

"Kami mendorong industri untuk mengadopsi kerangka kerja manajemen dari ISACA secara lengkap dan menyiapkan SDM yang kompeten melalui berbagai program sertifikasi,"tambah Harun.

Melalui GRACS IPSS 2025, ISACA Indonesia Chapter berharap dapat mempercepat terwujudnya kepercayaan digital (digital trust) di Indonesia. Kunci utamanya adalah sinergi yang kuat antara regulator, industri, penegak hukum, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem digital yang tidak hanya inovatif tetapi juga aman, terlindungi, dan dikelola dengan baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: