Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan mengembangkan paket tur premium, Kementerian Pariwisata menyelenggarakan kegiatan Familiarization Trip (famtrip) bagi travel agent dan tour operator (TA/TO) asal India.
Famtrip yang berlangsung pada 27 Oktober hingga 2 November 2025 itu merupakan investasi jangka panjang dalam upaya membangun pariwisata Indonesia yang kompetitif di kancah global.
Baca Juga: Berpatisipasi dalam WTM London 2025, RI Perkenalkan Pariwisata Berkelanjutan
“Melalui famtrip ini, Kemenpar ingin meningkatkan frekuensi promosi langsung kepada mitra industri dari India guna memperkuat persepsi terhadap kualitas layanan, keunikan budaya lokal, serta kesiapan infrastruktur wisata Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (4/11).
Program ini merupakan bagian dari strategi intensif pengembangan pasar India dengan fokus pada segmen wedding, honeymoon, MICE, family, dan luxury tourism.
Famtrip ini diikuti oleh tujuh perwakilan perusahaan travel agent dan tour operator asal India, antara lain Global Combinationz India, Peekay Holidays, The Junction, Travel and Beyond PVT LTD, Infinite Journeys & Travels LLP, Thomas Cook, dan SOTC Travel Limited.
Selama periode 27 Oktober–2 November 2025, para peserta famtrip mengeksplorasi kombinasi atraksi budaya, gaya hidup modern, dan fasilitas premium di tiga destinasi utama, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
Peserta diajak menelusuri potensi Jakarta sebagai kota urban modern yang menjadi pusat bisnis dan konferensi internasional (MICE), sekaligus destinasi bagi wisatawan India yang mencari keseimbangan antara kegiatan bisnis dan leisure.
Kegiatan juga mencakup kunjungan ke kawasan Kota Tua Jakarta yang menghadirkan pengalaman heritage tour dengan perpaduan arsitektur kolonial, wisata sejarah, serta eksplorasi kuliner dan jamu tradisional yang dikemas secara modern dengan sentuhan budaya lokal.
Di Yogyakarta, peserta mengunjungi kawasan Malioboro, Candi Prambanan dan Candi Borobudur sebagai ikon warisan budaya dunia.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan di Yogyakarta, juga digelar networking session yang mempertemukan travel agent India dengan pelaku industri pariwisata lokal guna menjajaki peluang kerja sama bisnis dan pengembangan paket wisata yang sesuai dengan karakter pasar India.
Rangkaian famtrip ditutup di Bali, di mana para peserta mendapatkan pengalaman budaya lokal dan leisure khas Pulau Dewata. Fokus kunjungan diarahkan pada destinasi dan fasilitas yang mendukung penyusunan paket wisata family, honeymoon, dan wedding destination yang selama ini menjadi segmen utama wisatawan India di Bali.
Setelah sempat terdampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir besar beberapa waktu lalu, Bali kini telah pulih sepenuhnya dan kembali beroperasi normal. Pemulihan cepat yang dilakukan secara sinergis oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, serta dukungan penuh masyarakat dan industri pariwisata telah memastikan bahwa Bali tetap aman dan menjadi destinasi unggulan untuk dikunjungi.
Asisten Deputi Pemasaran Mancanegara I Kementerian Pariwisata, Dedi Ahmad Kurnia, menambahkan program famtrip ini juga menjadi bentuk kolaborasi lintas pihak dalam promosi wisata Indonesia ke pasar India. Kegiatan ini mendapat dukungan dari maskapai IndiGo yang memberikan special fare tiket pesawat pulang-pergi bagi peserta famtrip.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement