Kredit Foto: Istihanah
Pemerintah menyiapkan skema pembiayaan inovatif melalui Patriot Bond untuk mempercepat pembangunan 33 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di berbagai kota besar Indonesia. Skema ini menjadi bagian dari upaya transisi energi perkotaan sekaligus mengatasi persoalan sampah nasional.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Patriot Bond akan menjadi sumber pembiayaan utama bagi proyek-proyek energi hijau dengan dampak sosial dan lingkungan tinggi, termasuk PLTSA.
“Pemerintah telah menyiapkan task force PLTSA, proyek dan pendanaan sudah tersedia, termasuk melalui Patriot Bond. Harga jual listrik atau offtake price dengan PLN juga sudah ditetapkan. Diharapkan proyek-proyek ini terealisasi dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Airlangga di CEO Forum, Selasa (4/11/2025).
Baca Juga: Pekan Ini Danantara Siap Lelang 7 Proyek PLTSa, Target Groundbreking Awal 2026
Patriot Bond adalah instrumen pembiayaan strategis berupa surat utang yang diterbitkan oleh BPI Danantara untuk membiayai proyek-proyek strategis nasional, seperti transisi energi dan pengelolaan sampah.
“Implementasi Patriot Bond dananya sudah ada. Skema ini memungkinkan proyek energi bersih seperti PLTSA bisa dieksekusi lebih cepat, tanpa menunggu alokasi anggaran tahun berjalan,” tegas Airlangga.
Dukung Ekonomi Hijau Perkotaan
Kementerian Perekonomian mencatat, dari 33 proyek PLTSA yang disiapkan, total kapasitas per pembangkitan mencapai 20 megawatt (MW) dengan potensi pengurangan emisi karbon hingga 200 ribu ton CO₂ ekuivalen per tahun.
Proyek ini juga akan membantu pengelolaan sampah nasional yang mencapai 68 juta ton per tahun, di mana lebih dari sepertiganya berasal dari wilayah metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Baca Juga: Kementerian ESDM Pastikan Gas Buang PLTSa Aman, Sesuai Analisis AMDAL
Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan model bisnis PLTSAbersifat hybrid—menggabungkan dana Patriot Bond, pendanaan hijau dari lembaga keuangan, serta power purchase agreement (PPA) bersama PLN.
“Kita ingin PLTSA menjadi bagian dari circular economy perkotaan. Energi dihasilkan dari sampah, kota jadi lebih bersih, dan masyarakat mendapat manfaat langsung,” tuturnya.
Bagian dari Green Super Grid
Selain untuk PLTSA, Patriot Bond juga akan diarahkan ke proyek Green Super Grid sepanjang 70.000 kms yang sedang disiapkan pemerintah. Infrastruktur transmisi hijau ini akan menghubungkan sumber energi terbarukan—seperti surya, hidro, dan panas bumi—dengan pusat-pusat konsumsi di berbagai pulau besar.
Baca Juga: PJBL PLTSa Berdurasi 30 Tahun, Pengembang Wajib Jamin Pasokan Stok Sampah
“Dalam deklarasi ASEAN Power Grid, Indonesia termasuk dalam kawasan maritim ASEAN bersama Filipina, Singapura, Johor, dan Tiongkok Selatan. Ini membuka peluang ekspor listrik hijau regional,” kata Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement