Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Himbara Diguyur Rp200 Triliun, KB Bank KB Bank Turunkan Bunga Kredit untuk Jaga Daya Saing

Himbara Diguyur Rp200 Triliun, KB Bank KB Bank Turunkan Bunga Kredit untuk Jaga Daya Saing Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) menurunkan biaya dana atau cost of fund (COF) untuk menjaga daya saing suku bunga kredit di tengah derasnya likuiditas perbankan milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Penyesuaian strategi ini dilakukan menyusul alokasi dana sebesar Rp200 triliun yang digelontorkan ke bank-bank Himbara, sehingga kompetisi dana murah semakin ketat.

Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie, mengatakan likuiditas besar di Himbara mendorong perbankan lain menyesuaikan strategi pendanaan agar tidak kehilangan daya tarik di pasar kredit.

“Bank Himbara memiliki dana murah yang berlimpah. Hal ini menuntut kami untuk berinovasi menurunkan COF KB Bank agar tetap kompetitif,” ujarnya dalam Public Expose, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga: KB Bank Perkuat Modal Guna Topang Ekspansi Berkelanjutan

Untuk menekan biaya dana, KB Bank memperkuat strategi cross-sell solusi finansial ke segmen korporasi, memperluas keterhubungan dengan nasabah ritel, serta mempercepat pemulihan kredit bermasalah. Langkah ini bertujuan meningkatkan aliran dana masuk sekaligus menjaga efisiensi operasional.

Direktur Keuangan KB Bank, Jang Hyuk Im, menuturkan upaya efisiensi tersebut mulai menunjukkan hasil. COF bank turun dari 5,4 persen menjadi 5,16 persen, yang memungkinkan penyesuaian suku bunga kredit tanpa mengorbankan margin bunga bersih (net interest margin/NIM).

“Kami juga fokus menjaga ROE agar NIM tetap terkontrol, sambil menjalin hubungan dengan perusahaan besar untuk memperkuat transaction banking,” kata Hyuk Im.

Baca Juga: KB Bank Berbalik Untung, Catat Laba Bersih Rp265 M Didorong Kredit dan DPK

KB Bank menargetkan Return on Equity (ROE) sebesar 4 persen pada akhir 2025, dengan proyeksi peningkatan bertahap hingga 8–10 persen pada 2028. Strategi pertumbuhan kredit diarahkan pada peningkatan kualitas pinjaman, pencapaian pre-provision operating profit (PPOP) positif, serta penguatan ekosistem nasabah di sektor korporasi dan ritel.

Menurut manajemen, kombinasi penurunan COF dan optimalisasi ekosistem nasabah akan menjadi pendorong utama profitabilitas dalam jangka menengah. “Kami ingin menjaga keseimbangan antara efisiensi pendanaan, kualitas kredit, dan pertumbuhan bisnis,” kata Kunardy.

Ke depan, KB Bank berencana melanjutkan strategi efisiensi biaya dana melalui digitalisasi layanan, optimalisasi sistem cash management, serta integrasi ekosistem bisnis dan nasabah. Upaya tersebut diharapkan menjaga suku bunga kredit tetap kompetitif sekaligus memperkuat posisi bank di tengah perubahan peta likuiditas perbankan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: