Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Catat Kredit Perbankan Naik 7,70% Tembus Rp8.163 triliun

OJK Catat Kredit Perbankan Naik 7,70% Tembus Rp8.163 triliun Kredit Foto: OJK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan pada September 2025 meningkat 7,70 persen secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp8.163 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan bahwa kinerja intermediasi perbankan meningkat dengan profil risiko yang terjaga dan likuiditas di level yang memadai. 

Baca Juga: Permintaan Data Skor Kredit Capai 18,59 Juta pada September, OJK Soroti Peran ITSK

“Pada September 2025, kredit tumbuh 7,70 persen yoy menjadi sebesar Rp8.162,8 triliun,” kata Dian dalam Konferensi Pers RDK Bulan Oktober 2025, dikutip Minggu (9/11/2025).

Dian mengatakan, berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 15,18 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi tumbuh 7,42 persen, sementara Kredit Modal Kerja tumbuh 3,37 persen yoy. 

“Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,53 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 0,23 persen,” tambahnya. 

Sementara itu, jika ditinjau berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit ke beberapa sektor tercatat tumbuh tinggi secara tahunan mencapai double digit. 

“Sektor pertambangan dan penggalian tercatat tumbuh 19,15 persen dan sektor pengangkutan dan pergudangan tumbuh 19,32 persen,” urainya. 

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 11,81 persen yoy menjadi Rp9.695,4 triliun. 

Leboh lanjut, Dian mengatakan penurunan BI Rate juga diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan. Dibandingkan tahun sebelumnya, rerata suku bunga kredit rupiah tercatat turun 50 bps untuk Kredit Investasi dan turun 41 bps untuk Kredit Modal Kerja. 

Dari sisi penghimpunan dana, suku bunga tertimbang DPK rupiah juga terpantau menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11 bps yang didorong oleh penurunan suku bunga deposito rupiah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: