Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dedi Mulyadi Ajak Warga Jabar Bangun Siklus Ekonomi Gotong Royong, dari Industri Kreatif hingga Pajak untuk Rakyat

Dedi Mulyadi Ajak Warga Jabar Bangun Siklus Ekonomi Gotong Royong, dari Industri Kreatif hingga Pajak untuk Rakyat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya membangun siklus ekonomi rakyat yang mandiri dan saling menumbuhkan melalui penguatan industri kreatif, kejujuran dalam berdagang, serta optimalisasi pajak untuk kepentingan masyarakat.

Hal itu disampaikan Dedi usai menghadiri pembukaan West Java Festival 2025 di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Minggu (9/11/2025). Acara tahunan ini menjadi momentum bagi Jawa Barat untuk menunjukkan semangat kemandirian dan kreativitas masyarakatnya.

“Saya ini memperhatikan orang dari sejak bangun sampai tidur. Pagi-pagi saya bertemu dengan anak-anak muda dari Tasik, dari Majalengka, yang kerjanya bukan main. Ada yang bersihin sungai, bikin petak sawah baru, bangun drainase. Itu kerja betul, produktif,” ujar Dedi.

Menurutnya, industri kreatif yang dibangun oleh masyarakat sendiri akan melahirkan produktivitas nyata. Ia mencontohkan aktivitas harian masyarakat yang membentuk siklus ekonomi lokal dari pengemudi ojek daring, pedagang kecil, hingga petani, semua saling berputar dan memberi dampak ekonomi riil.

“Siklus ekonomi seperti itu yang harus tumbuh. Dari situ negara dapat pemasukan, dari pajak. Nah, uang pajak itu jangan keluar negeri, tapi muter di Indonesia. Digunakan untuk bangun jalan, irigasi, sekolah, rumah sakit, itu baru adil,” tegasnya.

Dedi menjelaskan, selama memimpin Jawa Barat, ia menerapkan pendekatan “siklus 9 bulan”, di mana setiap rupiah uang belanja daerah dioptimalkan untuk kepentingan rakyat secara transparan.

 “Saya nggak pernah bicara soal target pertumbuhan ekonomi atau pariwisata. Yang saya lakukan itu memastikan uang belanja dipakai dengan baik dan disampaikan ke masyarakat setiap hari. Duit masuk, langsung dipakai untuk hal yang bermanfaat,” katanya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Gulirkan Kompensasi Rp9 Juta per Kepala Keluarga Terdampak Tambang, Tegaskan Keadilan Ekonomi di Jawa Barat

Gubernur Dedi juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang taat membayar pajak. Meskipun pembelian kendaraan bermotor mengalami penurunan, pendapatan pajak Jawa Barat tetap meningkat, bukti bahwa kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah semakin tinggi.

Ia menekankan, dana pajak yang dikelola pemerintah harus kembali ke rakyat dalam bentuk pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi.

“Duit pajak industri dan bagi hasil provinsi itu harus dipakai untuk bangun jalan ke arah pabrik, pasang penerangan jalan umum, dan menjaga keamanan kawasan industri. Dengan begitu, masyarakat tahu uangnya digunakan dengan benar,” jelasnya.

Selain menyoroti kebijakan fiskal, Dedi juga mengingatkan pentingnya kejujuran dan keramahan dalam berdagang. Ia mencontohkan pedagang di kawasan wisata yang kadang menjual barang tidak sesuai janji, seperti nanas yang diklaim manis tetapi ternyata masam.

“Pedagang harus jujur. Kalau bilang manis, ya manis. Jangan bohong. Kalau bohong, konsumen kapok dan nggak mau beli lagi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan agar pelaku usaha kecil tetap ramah kepada setiap pengunjung, meski pembeli tidak selalu melakukan transaksi.

 “Jangan sampai pengunjung nggak beli terus malah diusir. Itu namanya menutup rezeki sendiri,” tegasnya.

Baca Juga: Ini Upaya Dedi Mulyadi Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Capai 5,20%

Sementara itu, sejumlah event seru akan digelar di West Java Festival yang terdaftar di Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, West Java Festival bakal menghadirkan sejumlah kegiatan seperti pentas budaya, workshop, bazar UMKM, hingga penampilan artis-artis papan atas. Acara akan dilaksanakan di Kiara Artha Park, Kota Bandung, 8-9 November 2025.

Tahun ini West Java Festival mengusung tema Gapura Panca Waluya. Tema tersebut terinspirasi dari nilai-nilai kearifan budaya masyarakat Sunda. Tujuannya untuk menuntun pembangunan pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat agar tetap mengakar pada kearifan lokal. Semangat tersebut menjadi ajakan untuk bersama-sama membentuk masa depan Jawa Barat yang berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: