Pameran Kedokteran Gigi IDEC 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan 250 Merek di JICC
Kredit Foto: Istimewa
Pameran dan Konferensi Kedokteran Gigi Indonesia (IDEC) edisi keempat secara resmi dibuka hari ini di Jakarta International Convention Center (JICC). Pembukaan ini menjadi penanda penting dalam upaya Indonesia mencapai inovasi dan ketahanan dalam industri perawatan kesehatan gigi. Diselenggarakan oleh Koelnmesse Pte Ltd dan Amara Group, dengan kolaborasi Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), IDEC 2025 berfungsi sebagai platform sentral yang mempertemukan profesional, akademisi, dan pemimpin industri kedokteran gigi dari berbagai negara untuk berbagi ilmu, menemukan teknologi terkini, dan membangun kerja sama yang strategis.
Upacara pembukaan dihadiri oleh pejabat dan tokoh kunci di sektor kesehatan. Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, secara resmi membuka acara bersama jajaran pimpinan penyelenggara: drg. Himawan Halim (Ketua IDEC 2025), drg. Usman Sumantri, M.Sc (Presiden PDGI), Mathias Kuepper (Managing Director & VP Asia-Pacific Koelnmesse Pte Ltd), dan Etty Anggraeni (Project Director Amara Group). Acara ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan dinamis selama tiga hari yang mencakup pameran, konferensi ilmiah, serta program interaktif, yang mempertemukan ribuan profesional kesehatan gigi lokal dan internasional.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua IDEC 2025, drg. Himawan Halim, menyoroti tema utama yang diusung tahun ini, yaitu “Transformasi Ketahanan Kesehatan Gigi.” Ia menjelaskan tema ini sebagai inisiatif untuk memperkuat ekosistem kedokteran gigi melalui inovasi, kemampuan beradaptasi, dan semangat kolaborasi antar pihak.
Baca Juga: Prabowo Ingin Kirim Mahasiswa Indonesia Belajar Kedokteran dan Dokter Gigi ke Selandia Baru
“Kami berupaya membangun sistem layanan kesehatan gigi yang tidak hanya kuat, tetapi juga adaptif terhadap perubahan,” ujar drg. Himawan Halim, Ketua IDEC 2025.
“IDEC tahun ini berfokus pada bagaimana teknologi khususnya transformasi digital dan kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan presisi klinis, efisiensi, dan aksesibilitas perawatan. Ketahanan dalam kedokteran gigi berarti mempersiapkan masa depan, memastikan inovasi membawa manfaat nyata bagi para praktisi dan pasien yang mereka layani,” lanjutnya.
Mathias Kuepper, Managing Director & Vice President Asia-Pacific Koelnmesse Pte Ltd, menyampaikan optimismenya terhadap jangkauan global IDEC yang semakin luas dan peran strategis Indonesia yang terus berkembang di kawasan ini.
“Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017, IDEC telah berkembang menjadi pusat penting bagi inovasi dan kolaborasi profesional di sektor kedokteran gigi Asia Tenggara,” ujar Mathias Kuepper.
“Kami bangga melihat adanya peningkatan sebesar 15% dalam partisipasi peserta pameran baru tahun ini. Hal ini tidak hanya mencerminkan pengaruh IDEC yang semakin luas, tetapi juga kepercayaan komunitas internasional terhadap peran Indonesia sebagai motor penggerak inovasi kedokteran gigi di kawasan ini,” tuturnya.
Presiden Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri, M.Sc, menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh peserta, menegaskan bahwa IDEC 2025 mencerminkan transformasi berkelanjutan dalam ketahanan layanan kesehatan gigi. IDEC terus berperan sebagai jembatan strategis antara pelaku industri lokal dan internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah kedokteran gigi global. “IDEC 2025 mencerminkan semangat persatuan, inovasi, dan kemajuan,” ujar drg. Usman Sumantri.
“Melalui kolaborasi antara mitra lokal dan global, kami berharap dapat mendorong perkembangan teknologi kedokteran gigi secara berkelanjutan, sekaligus menginspirasi produsen dalam negeri untuk menghasilkan peralatan gigi berstandar dunia yang mampu memenuhi kebutuhan nasional maupun internasional," tambah drg. Usman Sumantri.
IDEC 2025 menghadirkan 250 merek terkemuka dari 11 negara, menampilkan berbagai inovasi terbaru di area pameran seluas 5.000 meter persegi. Dengan menghadirkan tiga paviliun internasional dari Tiongkok, Italia, dan Korea, serta partisipasi peserta pameran internasional yang menempati hampir setengah dari total area pameran, IDEC menegaskan posisinya sebagai ajang industri kedokteran gigi terkemuka di Indonesia. Tahun ini juga menandai peningkatan partisipasi global dengan hadirnya perusahaan dan teknologi baru yang memasuki pasar, mencerminkan peran IDEC yang berkelanjutan sebagai katalis kolaborasi internasional. Para peserta pameran berasal dari beragam negara, termasuk Australia, Tiongkok, Finlandia, India, Italia, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat, yang semakin menegaskan perluasan jaringan global IDEC.
Lantai pameran menampilkan berbagai inovasi terkini yang membentuk masa depan perawatan kesehatan gigi dan mulut, mulai dari teknologi pencitraan digital dan alat diagnostik berbasis AI hingga sistem perawatan terintegrasi yang dirancang untuk meningkatkan presisi, efisiensi, dan kenyamanan pasien. Keragaman teknologi dan keahlian ini menunjukkan peran IDEC tidak hanya sebagai ajang bisnis, tetapi juga sebagai katalisator dalam mendorong transformasi layanan kesehatan di Indonesia.
Bersamaan dengan saat berjalannya pameran, Konferensi Ilmiah IDEC 2025 menghadirkan 13 pembicara terkemuka dan 6 lokakarya mendalam, yang dipimpin oleh para ahli dari Indonesia dan mancanegara. Konferensi ini mengeksplorasi tiga pilar strategis ketahanan kesehatan gigi, yaitu:
- Adaptabilitas Digital: Mengintegrasikan teknologi seperti diagnostik canggih, teledentistry, dan AI untuk masa depan praktik kita dan meningkatkan akurasi diagnostik, memastikan perawatan dapat diberikan secara efisien dan fleksibel.
- Keberlanjutan Tenaga Kerja: Berfokus pada pendidikan inovatif dan model perawatan kolaboratif yang memberdayakan praktisi kita untuk berkembang di lingkungan berteknologi tinggi dan mencegah kelelahan profesional (burnout).
- Kesiapan Kesehatan Masyarakat: Memperkuat program kedokteran gigi tingkat komunitas dan strategi pencegahan untuk membangun populasi yang lebih tangguh, mengurangi beban penyakit dan memastikan hasil pasien berkelanjutan.
Baca Juga: Hadapi Cuaca Panas hingga November, BMKG dan Dokter Ingatkan Pentingnya Hidrasi Berkualitas
Melalui sesi-sesi tersebut, IDEC 2025 menghadirkan wawasan praktis dan keterampilan aplikatif untuk membantu para praktisi menghadapi tantangan yang terus berkembang di industri kedokteran gigi, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor antara penyedia layanan kesehatan, inovator industri, dan pembuat kebijakan.
Pendaftaran di lokasi tetap dibuka sepanjang periode pameran, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menjelajahi pameran industri kedokteran gigi terbesar dan terlengkap di Indonesia titik temu di mana inovasi, pendidikan, dan kolaborasi bersatu untuk membentuk masa depan kedokteran gigi di Indonesia dan kawasan sekitarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement