Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
DWS tengah mempertimbangkan potensi dampak apabila akses pendanaan dolar dibatasi oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS). Namun pihaknya ragu hal itu akan terjadi.
Chief Executive Officer (CEO) DWS, Stefan Hoops mengatakan bahwa langkah tersebut akan menimbulkan konsekuensi besar bagi negara-negara kecil dan pasar berkembang yang sangat bergantung pada pendanaan dolar.
Baca Juga: Pejabat The Fed Ini Tolak Wacana Pemangkasan Suku Bunga di Desember 2025
“Kami memikirkan apa artinya jika akses pendanaan dolar dibatasi. Itu akan berdampak mendalam pada negara-negara kecil dan sangat besar bagi pasar berkembang,” ujarnya, dilansir dari Reuters, Senin (17/11).
Namun Hoops menegaskan bahwa dirinya percaya kemungkinan tindakan tersebut sangat kecil untuk terjadi. Ia justru lebih mengkhawatirkan potensi intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh China.
“AS memiliki perangkat yang sangat kuat dalam hal pembayaran dan kliring berbasis dolar. Saya pikir jalur swap line bank sentral adalah garis merah. Jika dilewati, dampaknya akan permanen," katanya.
Hoops menekankan bahwa setiap bentuk intervensi seperti itu dapat mengikis kepercayaan terhadap proses pasar yang sebelumnya dianggap netral, seperti sistem kliring internasional.
“Pandangan pribadi saya, sulit membayangkan hal ini terjadi karena itu hampir seperti pilihan terakhir,” ujarnya.
Adapun Eropa dilaporkan tengah mempertimbangkan pembentukan alternatif terhadap fasilitas pendanaan dolar dengan mengonsolidasikan cadangan dolar yang dimiliki bank-bank sentral non-AS. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap sistem pendanaan dolar dari dari Federal Reserve.
Baca Juga: Pejabat The Fed Terbelah, Tak Ada Kepastian Soal Pemangkasan Suku Bunga di Desember 2025
Diskusi ini muncul karena kebijakan-kebijakan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Sang presiden mengeluarkan kebijakan yang mengguncang hubungan ekonomi internasional dan menimbulkan keraguan terhadap independensi dari The Fed.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement