Risalah The Fed Dorong Penguatan Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (19/11). Risalah Federal Reserve (The Fed) Oktober menunjukkan anggota dewan terbelah soal kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember.

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0.59% menjadi 100,17.

Baca Juga: Amundi: Risiko Meningkat, Independensi The Fed Jadi Sorotan Investor Saham di 2026

Risalah The Fed menunjukkan beberapa pejabat menilai penurunan suku bunga dapat dilakukan, namun banyak lainnya menilai hal itu kemungkinan tidak tepat untuk dilakukan di Desember.

Para pelaku pasar mencermati risalah tersebut serta menantikan data non-farm payrolls untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai peluang pelonggaran kebijakan bulan depan.

“Jika kita mendapat rangkaian data ketenagakerjaan yang lemah antara sekarang hingga akhir bulan depan, tekanan untuk melakukan langkah catch up yang lebih agresif bisa meningkat,” kata Kepala Strategi Valas Scotiabank, Shaun Osborne.

Proyeksi pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin untuk bulan depan kini tersirat sebesar 33%.

Data September untuk payrolls yang tertunda menjadi ujian berikutnya, setelah klaim tunjangan pengangguran menunjukkan lonjakan jumlah warga yang menerima bantuan antara pertengahan dari September dan Oktober.

Baca Juga: Transmisi Penurunan Suku Bunga Kredit Mulai Menguat, Citi Nilai Likuiditas Perbankan Masih Solid

Dengan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) menunda publikasi laporan payrolls terbaru hingga setelah pertemuan bank sentral pada bulan depan, analis memperkirakan ketidakpastian akan meningkat.