Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ikut Pameran Industri Terbesar di Rusia, RI Perkuat Manufaktur Nasional

Ikut Pameran Industri Terbesar di Rusia, RI Perkuat Manufaktur Nasional Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berpartisipasi pada Industrial International Exhibition (INNOPROM) 2026 di Rusia sebagai Partner Country.

Dalam memastikan kesiapan Indonesia pada ajang pameran industri terbesar di Rusia ini, Kemenperin menggelar Business Dialogue Road to INNOPROM 2026 di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Bersih dan Berkeadilan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia pada INNOPROM 2026 merupakan kesempatan strategis untuk menunjukkan kekuatan sektor manufaktur nasional.

“Partisipasi Indonesia sebagai Partner Country merupakan momentum penting untuk menampilkan kemampuan, inovasi, dan daya saing industri nasional di hadapan komunitas global. Kami ingin memastikan kehadiran Indonesia bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai mitra strategis dengan visi yang jelas terhadap inovasi, keberlanjutan, dan pertumbuhan industri inklusif,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (21/11).

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Syahroni Ahmad, menjelaskan bahwa INNOPROM menjadi pintu masuk penting bagi Indonesia untuk memperluas pasar dan memperkuat kemitraan industri dengan Rusia dan negara-negara Commonwealth of Independent States (CIS).

“Sebagai Partner Country 2026, Indonesia akan memanfaatkan platform ini untuk mendorong kerja sama industri dan investasi, memperkuat hubungan business-to-business dan government-to-government, serta mempromosikan kemampuan teknologi dan kreativitas Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan strategi Kemenperin dalam mempercepat transformasi menuju negara industri maju melalui hilirisasi dan peningkatan nilai tambah. Hingga triwulan III/2025, ekspor manufaktur nonmigas Indonesia mencapai USD167,85 miliar, atau berkontribusi 81% dari total ekspor nasional. Selain itu, sektor manufaktur nonmigas menyumbang 17,39% PDB nasional pada periode yang sama.

Berdasarkan indikator Manufacturing Value Added (MVA), Indonesia berada pada peringkat ke-13 dunia dan tertinggi di Asia Tenggara pada 2024, dengan nilai MVA mencapai USD265 miliar atau dua kali lipat dari Thailand.

Perkuat kemitraan

Syahroni menuturkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia dan Rusia memiliki potensi yang semakin besar. Perdagangan bilateral pada 2024 mencapai USD3,98 miliar, sementara total investasi Rusia di Indonesia mencapai USD262,8 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: