Kredit Foto: InJourney
Peningkatan standar layanan diharapkan tidak hanya memperkaya pengalaman wisata, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan lama tinggal wisatawan. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang mampu mencatat rata-rata durasi tinggal lebih lama dibandingkan Indonesia yang masih berada pada kisaran dua hari. Hal tersebut membuka peluang penguatan melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan serta pengembangan produk wisata bernilai tambah.
Selanjutnya, di tengah dinamika kebijakan di berbagai daerah, terdapat peluang besar untuk memperkuat keselarasan tata kelola pariwisata. Temuan terkait ketidakmerataan dan perbedaan regulasi antar Pemerintah Daerah justru dapat menjadi momentum untuk mendorong harmonisasi kebijakan yang lebih terarah dan mendukung iklim usaha yang kondusif.
Ke depan, penyusunan regulasi yang komprehensif mengenai tata kelola pariwisata terpadu diharapkan dapat meminimalkan tumpang tindih kewenangan, menyelaraskan perencanaan lintas wilayah, serta membuka ruang penguatan perekonomian lokal secara berkelanjutan. Upaya ini menjadi fondasi penting untuk menghadirkan ekosistem pariwisata yang semakin inklusif, kompetitif, dan berdaya saing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement