Wujudkan Industri Berdaya Saing Global, RI Siap Perkuat Kemitraan dengan Rusia
Kredit Foto: Getty Images
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan kesiapan Indonesia memperkuat kemitraan dengan Rusia dalam mewujudkan industri nasional yang berdaya saing global.
Hal tersebut disampaikan Menperin dalam Indonesia–Russia Business Forum dan Business Matching yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Federasi Rusia di Moscow, Senin (9/12/2025).
Baca Juga: Pemerintah Jaga Inflasi dan Stabilitas Harga pada Nataru
Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian persiapan Indonesia sebagai Partner Country INNOPROM 2026, sekaligus tindak lanjut keterlibatan aktif kedua negara dalam kerja sama industri di bawah Forum BRICS.
“Indonesia dan Federasi Rusia telah membangun hubungan jangka panjang yang dilandasi saling menghormati dan dialog konstruktif, yang berkembang dari kerja sama politik menjadi kolaborasi konkret di bidang industri, perdagangan, teknologi, dan Pendidikan” ujar Menperin, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (10/12).
Menperin menyampaikan bahwa forum ini tidak hanya memperkuat hubungan industri kedua negara, tetapi juga menjadi wadah untuk menyelaraskan agenda strategis yang telah dibangun sepanjang 2025, termasuk pertemuan BRICS Industry Ministers Meeting di Brasilia dan persiapan teknis menjelang INNOPROM 2026.
Menurut Menperin, rangkaian kegiatan tersebut menunjukkan tekad Indonesia untuk berperan lebih besar dalam arsitektur industri global.
Hubungan Indonesia dan Rusia terus menunjukkan penguatan yang signifikan. Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin pada Juni 2025 di St. Petersburg lalu membuka ruang baru bagi pendalaman kerja sama industri, perdagangan, dan investasi.
Indonesia juga menyambut baik rencana kunjungan balasan Presiden Putin ke Jakarta yang diproyeksikan memperkokoh kolaborasi industri kedua negara.
Menperin menegaskan bahwa perkembangan ekonomi kedua negara menunjukkan landasan yang kuat bagi peningkatan kerja sama. Pada 2024, total perdagangan bilateral nonmigas mencapai USD 3,9 miliar, meningkat 18,69% sejak 2020.
Hingga Oktober 2025, nilai tersebut kembali naik menjadi USD 4,04 miliar, sementara investasi Rusia di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar USD 262,7 juta. Data ini, menurut Menperin, menjadi indikator bahwa potensi kolaborasi industri dapat ditingkatkan secara signifikan.
Dalam forum ini, Kemenperin menyatakan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki kesesuaian agenda pada dua platform utama yaitu INNOPROM 2026 dan Forum BRICS.
Melalui INNOPROM, Indonesia akan menampilkan kapabilitas manufaktur nasional pada panggung industri global, sekaligus mempertemukan pelaku industri kedua negara untuk membuka peluang kolaborasi konkret.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement