Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) mengumumkan perkembangan terbaru terkait rencana pengambilalihan oleh PT Jinlong Resources Investment, setelah kedua pihak menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada 9 Desember 2025.
Penandatanganan dokumen tersebut dilakukan setelah penyelesaian uji tuntas dan menjadi tahap penting dalam proses akuisisi yang pertama kali disampaikan ke publik pada September 2025.
Aksi korporasi ini berpotensi mengubah struktur pengendalian FITT apabila seluruh persyaratan pendahuluan dan ketentuan regulator terpenuhi.
Berdasarkan rencana awal, Jinlong berencana membeli 627 juta saham FITT milik PT Gloria Inti Nusantara, Hendra Sutanto, dan Richard Suwandi Lie. Jumlah tersebut mewakili 48,07 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Gloria Inti Nusantara saat ini memegang 23 persen, Hendra 18,94 persen, dan Richard 6,13 persen saham.
Baca Juga: Triple B Tuntaskan Akuisisi 45,80% Saham MEJA Senilai Rp17,57 Miliar
Direktur FITT, Sukino, menjelaskan bahwa tahapan uji tuntas telah dirampungkan sebelum perjanjian bersyarat diteken.
“Penyelesaian atas Rencana Pengambilalihan akan tunduk pada pemenuhan persyaratan pendahuluan yang diatur dalam Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat, dan kesiapan administratif dari para pihak,” ujar Sukino dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/12/2025).
Ia menegaskan bahwa seluruh proses akan mengikuti ketentuan yang berlaku, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 9/2018.
Baca Juga: Akuisisi Tuntas, Pengendali Baru Resmi Kuasai 67,9% Saham OLIV
Apabila syarat terpenuhi dan kedua pihak menyepakati kelanjutan transaksi, tahapan berikutnya adalah penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham final yang akan menjadi dasar pelaksanaan pengambilalihan. Kesepakatan tersebut akan menentukan apakah Jinlong akan resmi menjadi pemegang saham pengendali baru FITT.
Di tengah proses akuisisi, saham FITT menunjukkan tren penguatan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham naik 5,2 persen ke posisi Rp705. Jika dihitung sejak awal 2025, penguatan mencapai 620 persen, sebuah momentum yang jarang terlihat di saham sektor perhotelan. Kenaikan harga tersebut mencerminkan meningkatnya perhatian investor terhadap aksi korporasi dan potensi perubahan struktur kepemilikan perseroan.
Manajemen FITT menekankan bahwa seluruh proses akan dijalankan sesuai ketentuan hukum pasar modal dan prosedur pengambilalihan yang berlaku. Perseroan juga menyebut bahwa kepastian transaksi bergantung pada kesiapan para pihak dalam memenuhi persyaratan administratif yang tercantum dalam perjanjian bersyarat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement