Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berkualitas Diperlukan untuk Capai Indonesia Emas 2045
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Pada sesi kedua, pembahasan dilakukan seputar kebijakan dan perkembangan industri farmasi dalam mendorong kemandirian Bahan Baku Obat (BBO), kesiapan BUMN farmasi dalam mewujudkan kemandirian BBO, serta analisis kebijakan Non-Tariff Measures (NTMs) untuk memperkuat daya saing dan memastikan ketersediaan BBO berkualitas.
Sektor industri farmasi juga menjadi elemen penting dalam ketahanan nasional. Kemandirian BBO merupakan agenda strategis nasional yang tidak hanya menyangkut ketahanan sektor kesehatan, tetapi juga penguatan struktur ekonomi. Peningkatan produksi BBO dalam negeri dinilai membawa dampak positif yang luas, mulai dari peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, hingga pengurangan ketergantungan impor.
Strategi pengembangan industri farmasi perlu dilakukan bertahap, dimulai dari perluasan penggunaan BBO lokal dan penjaminan pasar melalui pengadaan Pemerintah, serta pembangunan ekosistem hulu-hilir. Selain itu, kebijakan perdagangan dan NTMs perlu disesuaikan agar ketahanan tidak mengorbankan daya saing, dan menjadikan BUMN farmasi sebagai anchor industry. Pemerintah akan terus menjaga agar industri hilir tetap produktif dan masyarakat tetap mendapatkan obat yang terjangkau,
Sebagai penutup, Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Industri Manufaktur, Agro, Farmasi dan Kesehatan Muhamad Edy Yusuf juga menyampaikan bahwa untuk mewujudkan strategi pembangunan mobil nasional dan pengembangan industri BBO diperlukan roadmap yang terukur dan terarah serta sinergi berbagai pemangku kepentingan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement