Trump Ingin Minyak Amerika Serikat Bebas Aturan Emisi Metana Uni Eropa
Kredit Foto: Djati Waluyo
Amerika Serikat (AS) kembali memberikan tuntutan terkait dengan hambatan non-perdagangan dari Uni Eropa. Pihaknya meminta blok tersebut untuk mengecualikan minyak dan gas asal negaranya dari kewajiban dalam undang-undang emisi metana hingga tahun 2035.
Dilansir dari Reuters, Selasa (16/12), Menteri Energi Amerika Serikat, Chris Wright keberatan dengan aturan yang mewajibkan importir minyak dan gas untuk memantau serta melaporkan emisi metana yang terkait dengan bahan bakar yang masuk ke Uni Eropa.
Baca Juga: Rusia Akan Lakukan Aksi Balasan ke Uni Eropa
Wright menyebut aturan itu sulit diterapkan dan memperingatkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi mengganggu pasokan gas ke Eropa.
AS juga menyatakan bahwa jika tidak ada pencabutan penuh aturan metana, pihaknya meminta agar penerapan kewajiban pelaporan data emisi bagi produsen asal negaranya ditunda hingga Oktober 2035.
Negeri Paman Sam menilai regulasi metana sebagai hambatan perdagangan non-tarif yang membebani eksportir negaranya dan merusak hubungan dagang dari Uni Eropa-AS.
Adapun Komisaris Energi Uni Eropa, Dan Jorgensen. menyatakan tidak akan melemahkan substansi kebijakan tersebut. Ia mengatakan akan menawarkan jalur yang lebih sederhana bagi perusahaan untuk membuktikan kepatuhan terhadap aturan metana.
“Kami akan membantu agar implementasinya berjalan baik. Tetapi kami tidak akan mengubah undang-undangnya. Kami sangat bangga dengan legislasi ini,” kata Dan Jorgensen.
Baca Juga: Asosiasi Perusahaan Hulu Migas Angkat Hashim Djojohadikusumo Jadi Dewan Pengawas
Kebijakan ini sendiri bertujuan menekan emisi metana, gas rumah kaca yang sangat kuat dan berkontribusi besar terhadap pemanasan global, termasuk di Uni Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement