- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Inalum Buka Tender Listrik Raksasa '1,2 GW' demi Smelter Mempawah, Incar Harga US$ 5 Cent!
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) tengah bergerak agresif untuk mengamankan pasokan energi bagi proyek strategis mereka. Saat ini, Inalum sedang menggelar proses lelang (bidding) pengadaan listrik sebesar 1,2 Giga Watt (GW) untuk proyek new aluminium smelter di Mempawah, Kalimantan Barat.
Proyek raksasa ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi hingga 600.000 ton aluminium per tahun. Inalum menargetkan pabrik ini dapat beroperasi penuh (Commercial Operation Date/COD) pada tahun 2029, dengan catatan pasokan listrik sudah harus masuk pada kuartal IV-2028.
Group Head Business Inalum, Al Jufri, menegaskan bahwa skema yang digunakan adalah offtake dengan harga yang harus masuk dalam hitungan keekonomian proyek.
Baca Juga: Indonesia Masih Impor 54% Aluminium, Inalum Siap Tutup Celah Pasar
“Listrik itu kita beli, kita offtake. Dalam harga yang sesuai keekonomian proyek, sudah jalan. Itu tadi yang saya sampaikan, listrik itu masih dalam proses bidding sekarang,” ujar Al Jufri dalam media gathering Inalum di Jakarta, dikutip Kamis (18/12/2025).
Cari Harga "Cantik", Bebaskan Sumber Energi
Dalam perburuan pasokan listrik ini, Inalum mematok target harga yang sangat kompetitif di level US$ 4-5 cent per kWh. Menariknya, Inalum tidak membatasi jenis energi yang digunakan, baik itu berasal dari batu bara (PLTU) maupun gas.
"Kita bebaskan ajalah. Nanti siapa yang menang nanti kita ambil gitu. Angka, incar US$ 5 cent per kWh tadi itu. Ya terserahlah mau gas boleh, PLTU boleh, yang penting incarnya angka situlah gitu kan. Mau dapat gas ya alhamdulillah, bagus," ungkap Jufri.
Al Jufri membocorkan bahwa proses bidding ini diikuti oleh beberapa perusahaan pembangkit domestik, termasuk PT PLN (Persero). Meski statusnya adalah Proyek Strategis Nasional (PSN), Inalum lebih mengedepankan ketersediaan pasokan (captive power) demi menjaga kontinuitas produksi tanpa gangguan.
Baca Juga: Inalum Buka-bukaan: Bauksit Diekspor US$ 40, Balik Jadi Aluminium US$ 2.900
“Ini kan status PSN ya. PSN harapan kita sih kalau bisa PLN ya bagus gitu ya, syukur lebih gampang. Kalaupun nggak harapan kita ada pemain lain yang bisa masuk juga gitu. Kita nggak batas-batasi harus A, B, C, yang penting ada. Nah, memang sih kalau secara regulasi sampai saat ini yang punya Wilus itu PLN ya. Kan gitu kan. Kalau kita sih ngelihatnya gimana caranya listrik tersedia. Siapa provider-nya terserahlah gitu, pokoknya listrik tersedia gitu," tambahnya.
Lokasi Strategis di Kijing
Secara teknis, Inalum sudah memetakan lokasi pembangkit di wilayah pesisir Kijing, Kalimantan Barat. Lahan seluas 100 hektar di dekat pelabuhan telah disiapkan agar logistik bahan baku pembangkit lebih efisien.
“Kita sudah mapping, ada daerah pantai di dekat-dekat Kijing gitu, ada hampir-hampir hampir-hampir 100 hektar gitu dekat pelabuhan, dekat pantai. Harapan kita batu baranya itu nanti mau bersandar kan gampang gitu. Dibakar. Paling tarik garis transmisi ke smelter-nya itu 5 kilometer pun dapat, sudah kelar,” lanjutnya.
Kontrak Panjang 30 Tahun untuk Anak Negeri
Tak main-main, Inalum menawarkan kontrak jangka panjang hingga 30 tahun. Al Jufri menekankan keinginan perusahaan agar pengelola pembangkit ini nantinya adalah badan hukum Indonesia atau dioperasikan oleh "anak negeri".
Baca Juga: INALUM Produksi 500 Ribu Bibit Pohon per Tahun untuk Konservasi Danau Toba
"Harapan kita sih dalam negeri. Sayang sih kalau bisa kalau luar negeri. Ada perusahaan di dalam negeri terbentuk, apakah nanti perusahaan itu ada keterlibatan perusahaan luar negeri, itu nantilah ya. Tapi harapan kita itu perusahaan-perusahaan statusnya itu badan hukum di Indonesia lah gitu. Dikelola sama anak negeri gitu. Itu lumayan tuh 1 giga diserap 24 jam per hari kali 365 hari per tahun, kita kontrak 30 tahun," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement