Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumlah Investor Tembus 20,12 Juta, Orang Kaya Usia 60 Tahun ke Atas Kuasai Pasar Modal

Jumlah Investor Tembus 20,12 Juta, Orang Kaya Usia 60 Tahun ke Atas Kuasai Pasar Modal Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 20,12 juta hingga 19 Desember 2025, meningkat 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan pertumbuhan ini terjadi seiring bertambahnya partisipasi investor ritel, khususnya dari kelompok usia muda dan produktif.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan, kenaikan jumlah investor mencerminkan perluasan basis pasar modal nasional, meskipun struktur kepemilikan aset masih terkonsentrasi pada investor berusia lanjut.

Per akhir November 2025, KSEI mencatat investor berusia di bawah 30 tahun mengalami peningkatan nilai aset baik di instrumen saham maupun reksa dana. Aset ekuitas kelompok usia ini tercatat sebesar Rp60,03 triliun, sementara aset reksa dana mencapai Rp20,54 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan Oktober 2025, masing-masing sebesar Rp57,81 triliun dan Rp19,91 triliun.

Baca Juga: Emiten Gelar Ribuan Aksi Korporasi, KSEI Ungkap Nilai Distribusi Capai Rp464 Triliun

Secara nilai, kepemilikan aset masih didominasi investor berusia di atas 60 tahun. Pada November 2025, kelompok ini menguasai total aset ekuitas dan reksa dana sebesar Rp1.104,30 triliun. Nilai tersebut turun dari Oktober 2025 untuk aset saham, namun aset reksa dana meningkat dari Rp89,22 triliun menjadi Rp97,17 triliun.

“Kesimpulannya orang kaya di atas (usia) 60 tahun, karena mempunyai aset sampai Rp1.104 triliun ekuitas dan reksa dananya Rp97 triliun,” ujar Samsul dalam acara media luncheon di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Kelompok usia 31–40 tahun membukukan total aset Rp262,89 triliun pada November 2025. Aset saham kelompok ini menurun dibandingkan Oktober 2025, sementara aset reksa dana meningkat dari Rp32,95 triliun menjadi Rp34,47 triliun. KSEI mencatat adanya kecenderungan pergeseran alokasi investasi ke instrumen reksa dana di tengah dinamika pasar saham.

Baca Juga: IHSG To The Moon, Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta

Sementara itu, investor berusia 51–60 tahun mencatat total aset Rp320,50 triliun, naik dari Rp314,66 triliun pada Oktober 2025. Kenaikan didorong peningkatan nilai reksa dana dari Rp54,63 triliun menjadi Rp59,21 triliun.

Sebaliknya, kelompok usia 41–50 tahun mengalami penurunan aset saham menjadi Rp212,59 triliun dari Rp216,38 triliun pada bulan sebelumnya. Namun, aset reksa dana kelompok ini meningkat menjadi Rp43,92 triliun dari Rp41,16 triliun.

Selain jumlah investor, KSEI mencatat total Single Investor Identification (SID) mencapai 24,92 juta hingga akhir 2025, atau tumbuh 27 persen dibandingkan tahun lalu. SID merepresentasikan jumlah identitas investor yang tercatat dalam sistem pasar modal Indonesia.

Dari sisi kepemilikan, investor domestik masih mendominasi pasar modal. Pada sistem perdagangan efek C-BEST, investor lokal menguasai 60,68 persen aset, sementara investor asing sebesar 39,32 persen. Pada sistem pengelolaan reksa dana S-INVEST, porsi investor domestik mencapai 97,39 persen.

“Investor asing juga rata-rata adalah investor institusi dan sedikit sekali investor asing individu yang ada di pasar modal kita,” kata Samsul.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Masih Ada 9 Perusahaan Antre IPO

Secara geografis, investor domestik masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan porsi 68,91 persen. Sumatra menyumbang 16,29 persen, Sulawesi 5,31 persen, Kalimantan 4,99 persen, Bali dan Nusa Tenggara 3,51 persen, serta Maluku dan Papua 0,99 persen.

Samsul menambahkan, pertumbuhan jumlah investor belum sepenuhnya diikuti oleh peningkatan aktivitas transaksi, mengingat sebagian besar investor merupakan pemegang reksa dana dengan orientasi investasi jangka panjang.

“Ini sudah hampir 18 juta investor reksadana dan itu memang bukan seperti investor equity (saham) yang aktif melakukan perdagangan harian,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: