- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Gelar Ribuan Aksi Korporasi, KSEI Ungkap Nilai Distribusi Capai Rp464 Triliun
Kredit Foto: Annisa Nurfitri
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan total nilai dana dari berbagai aksi korporasi emiten yang didistribusikan kepada pemilik efek mencapai Rp464 triliun hingga 28 November 2025. Nilai tersebut mencerminkan tingginya aktivitas korporasi di pasar modal nasional sepanjang tahun berjalan.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan, sepanjang periode tersebut KSEI telah melaksanakan 7.048 kali tindakan korporasi atas instruksi 911 emiten. Seluruh aksi dijalankan melalui sistem penyelesaian dan distribusi yang dikelola KSEI sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal Indonesia.
“Total nilai tindakan korporasi yang telah dijalankan KSEI mencapai Rp 464 triliun dan telah didistribusikan kepada pemilik efek sesuai instruksi emiten,” ujar Samsul dalam acara Media Luncheon di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga: OJK Tanggapi Polemik Emiten Terhambat Full Call Auction
Berdasarkan catatan KSEI, mayoritas tindakan korporasi tersebut berkaitan dengan distribusi hasil investasi serta pemenuhan kewajiban emiten kepada investor. Sepanjang Januari hingga November 2025, distribusi dalam bentuk bagi hasil tercatat sebanyak 1.420 kali.
Selain itu, KSEI juga melaksanakan 574 kali pelunasan pokok dan 453 kali pembagian dividen kepada pemegang efek. Di luar kategori tersebut, terdapat 783 kali tindakan korporasi lain yang mencakup berbagai skema sesuai kebijakan masing-masing emiten.
KSEI menilai tingginya intensitas aksi korporasi tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan terhadap infrastruktur penyelesaian dan administrasi efek yang andal, mengingat seluruh proses distribusi dana dan hak investor harus dilakukan secara tepat waktu dan akurat.
Baca Juga: BEI Catat 13 Calon Emiten, 8 Di Antaranya Memiliki Aset Besar
Dari sisi pengelolaan efek, KSEI mencatat sistem book-entry settlement saat ini mengadministrasikan sekitar 3.575 efek yang terdaftar di pasar modal Indonesia. Komposisi efek tersebut didominasi oleh saham dengan porsi sekitar 28 persen.
Instrumen lainnya meliputi obligasi korporasi sebesar 24 persen, term note 5 persen, sukuk 9 persen, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 1 persen, obligasi pemerintah 2 persen, serta kategori lainnya yang mencapai 31 persen.
Selain aktivitas aksi korporasi, KSEI juga melaporkan perkembangan nilai kelolaan investasi melalui sistem S-Invest. Hingga akhir November 2025, asset under management (AUM) yang tercatat dalam sistem tersebut mencapai Rp979 triliun, yang berasal dari 2.317 produk investasi.
Komposisi AUM dalam S-Invest didominasi oleh discretionary fund sebesar 40 persen. Selanjutnya, capital protected fund tercatat sebesar 14 persen, fixed income fund 12 persen, equity fund 10 persen, serta money market fund sekitar 9 persen. Sisa nilai kelolaan berasal dari berbagai kategori produk investasi lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement