Kredit Foto: Uswah Hasanah
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 13 perusahaan berada dalam pipeline pencatatan saham atau initial public offering (IPO) hingga 5 Desember 2025. Mayoritas calon emiten yang akan melantai di bursa berasal dari sektor financial dan basic materials, mengindikasikan dominasi dari dua sektor tersebut dalam rencana penghimpunan dana pasar modal pada awal 2026.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa pipeline pencatatan saham 2025 terdiri dari perusahaan dengan beragam skala aset, tetapi didominasi oleh perusahaan beraset besar.
"Dari total 13 perusahaan, dua perusahaan memiliki aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), tiga perusahaan aset skala menengah (Rp50 miliar–Rp250 miliar), dan delapan perusahaan aset skala besar (di atas Rp250 miliar)," ujarnya, Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Baca Juga: BEI Bantah Batas Waktu Pemesanan IPO RLCO Dipersingkat
Dari sisi sektor, perusahaan-perusahaan dalam pipeline IPO berasal dari basic materials 2 perusahaan, consumer non-cyclicals 1 perusahaan, energy 1 perusahaan, financials 5 perusahaan, industrials 1 perusahaan, technology 1 perusahaan, serta transportation & logistic 2 perusahaan.
Ia menambahkan bahwa tren IPO tahun 2025 masih berlanjut dari performa pencatatan saham sepanjang tahun yang dinilai positif. Hingga 5 Desember 2025, 24 perusahaan telah melantai di BEI dengan total dana yang dihimpun Rp15,21 triliun.
Selain pipeline saham, BEI juga mencatat aktivitas pendanaan korporasi melalui efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) serta rights issue. Sampai periode yang sama telah diterbitkan 166 emisi EBUS dari 75 penerbit dengan dana terhimpun Rp198 triliun, sementara masih terdapat 24 emisi EBUS dari 18 penerbit dalam pipeline.
Baca Juga: Antrean IPO di BEI Masih Padat Jelang Akhir Tahun
Untuk aksi korporasi rights issue, BEI mencatat 12 perusahaan telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp17,50 triliun, dan masih terdapat satu perusahaan dalam pipeline dari sektor properties & real estate.
Nyoman menegaskan bahwa BEI terus memastikan kesiapan ekosistem penawaran umum agar momentum pertumbuhan pasar modal dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak korporasi. Menurutnya, peningkatan minat perusahaan masuk ke pasar modal memperlihatkan kepercayaan korporasi terhadap efektivitas penghimpunan dana di bursa dan prospek ekonomi ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement