Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Para peserta Sekolah Lapangan Remaja juga turut dikukuhkan sebagai Duta Stunting Remaja, sebagai bentuk penguatan peran generasi muda dalam menyebarkan pesan positif terkait gizi, kesehatan, pencegahan stunting dan pola hidup sehat di lingkungan sekitarnya.
Sebagai bagian dari kegiatan, peserta program juga menampilkan berbagai praktik baik hasil implementasi di lapangan. Showcase ini mencakup hasil demplot pangan dari pemanfaatan lahan pekarangan seperti terong, buah pepaya, tomat, cabai, seledri, serta sajian menu sehat sesuai standar gizi seimbang yang diperuntukkan bagi balita, ibu hamil, dan remaja.
Melalui kegiatan ini, masyarakat berbagi pengalaman dan pembelajaran mengenai upaya pencegahan stunting yang kontekstual dan sesuai dengan potensi lokal.
“Program ACS berfokus pada penguatan kapasitas serta kemandirian masyarakat. Dengan demikian, ACS merupakan pelengkap intervensi pemerintah dalam memastikan perubahan perilaku gizi dan kesehatan dapat berjalan secara berkelanjutan di tingkat keluarga dan komunitas,” jelas Hera F. Haryn.
Hingga 10 November 2025, sebanyak 1.050 keluarga dan 97 ibu hamil telah mendapatkan pendampingan gizi melalui program ACS. Di samping itu, 1.221 remaja juga sudah teredukasi tentang pencegahan stunting, 44 kader ACS mendapat penguatan kapasitas, 2 posyandu menjadi percontohan, 1 aplikasi pemantauan diluncurkan, dan 23.815 bibit tanaman telah dibagikan untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement