WE Online, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia mengadakan pameran produk dan peralatan unggulan petani yang juga sempat ditinjau oleh Presiden Joko Widodo dalam Musyawarah Nasional VII di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Presiden, yang hadir dalam pembukaan Munas HKTI, singgah di beberapa gerai pameran yang mempertunjukkan pupuk dan alat pertanian, serta produk pertanian seperti coklat, teh, dan sayuran.
Agus Basuki, pengurus komunitas Bengkel Tani, mengatakan senang gerainya dikunjungi Presiden Jokowi. Bahkan, Presiden membawa pulang sampel ramuan organik yang dipamerkan oleh Bengkel Tani. Agus merasa bangga karena Presiden Jokowi tertarik dengan produknya dan membawa pulang 5 liter sampel ramuan organik dari Bengkel Tani.
Bengkel Tani merupakan komunitas petani berbasis sumber daya alam dan kearifan lokal yang mampu menghasilkan ramuan organik.
"Kami mengumpulkan ramuan tradisional di seluruh Indonesia, seperti ratu rayap dan sarang lebah, untuk kemudian diolah mentah," kata Agus.
Dia mengklaim ramuannya, apabila diterapkan sebagai pakan ternak, akan membuat konsumsi pakan menjadi lebih irit 50 persen. "Untuk tanaman, dari semula produksi 5-7 ton per hektare bisa meningkat sampai 15 ton," kata Agus.
Dia juga berharap pemerintah dapat lebih menyejahterakan petani-petani kecil. "Petani harusnya kaya," ujar Agus. Selain mengunjungi gerai Bengkel Tani, Presiden Jokowi juga mengunjungi gerai teknologi pertanian Sonic Bloom yang menerapkan gelombang suara meniru frekuensi suara burung untuk menggairahkan tanaman agar mampu mempercepat penyerapan air.
Teknologi pertanian yang memiliki proyek perintis di Bumi Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, tersebut dapat diaplikasikan pada semua tanaman mulai dari padi, palawija, bunga-bungaan, hingga tanaman tahunan seperti kopi, kakao, karet, kelapa sawit, jati, dan meranti.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengunjungi sejumlah gerai untuk meninjau produk dan peralatan pertanian lain, seperti pupuk biologi, pompa air, teh organik, dan lain-lain. Munas VII HKTI 2015 dengan tema "Majukan Pertanian, Berdayakan Petani, Wujudkan Kedaulatan Pangan" dihadiri dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Sebagai forum tertinggi organisasi, munas tersebut bertujuan memilih dan menetapkan pengurus, serta menyediakan rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan. Acara tersebut diikuti 700 peserta dari utusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI, Dewan Pimpinan HKTI Provinsi dan Kabupaten/Kota, Pemuda Tani dan Wanita Tani, serta fungsionaris HKTI. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement