WE Online, Jakarta - Aksi penjahat cyber pada kuartal kedua tahun ini dinilai semakin lihai dalam mengobrak-abrik target potensial. Hal itu terungkap dalam laporan Trend Micro bertajuk A Rising Tide: New Hacks Threaten Public Technologies.
"Di kuartal kedua tahun ini kami melihat adanya pergeseran peta ancaman keamanan seiring semakin canggihnya dan kreatifnya penjahat cyber," jelas Country Manager Trend Micro Indonesia Andreas Kagawa di kantornya di Bilangan Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (27/8/2015) kemarin.
Laporan Trend Micro kali ini turut menggambarkan perluasan kejahatan siber dengan memanfaatkan software bug untuk tujuan meretas pesawat terbang, kendaraan, maupun siaran televisi. Dijelaskan Andreas, penjahat siber saat ini menempuh berbagai pendekatan agar tindakan kejahatan yang dilakukan kian efektif. Hal tersebut, menurut Andreas, bisa dilihat dari kembali menggeliatnya penggunaan metode-metode serangan lama.
"Sebanyak 50 persen mulai menggabungkan metode serangan mereka dengan angler exploit kit model lama. Secara umum munculnya ancaman-ancaman yang terkait exploit kit mengalami peningkatan hingga hampir 67 persen. Bahkan, CryptoWall ransomware pun juga semakin sering digunakan untuk membidik target-target baru di ranah kejahatan siber," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement