WE Online, Jakarta - Sebagaimana diketahui, upaya pembangunan fixed broadband yang menjadi prioritas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun ini turut melirik inovasi bikinan Google, Google Fiber.
Sikap Kemenkominfo tersebut dikhawatirkan oleh pengamat IT Heru Sutadi. Menurutnya, tindakan pemerintah yang menuruti kehendak Google dapat berujung kecendrungan Google untuk meminta hal yang lain.
"Saya khawatir pemerintah akan terus dimintai keistimewaan oleh Google. Sejak dikasih izin balon internet, sekarang Google Fiber, nanti mereka akan terus minta tambahan-tambahan lagi. Baiknya berhati- hatilah," jelasnya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Dijelaskan Heru, Google Fiber hanyalah teknologi serat optik biasa. Di Indonesia sendiri penyedia teknologi seperti itu sudah banyak.
"Google Fiber sebenarnya kan teknologi serat optik biasa saja. Di sini sudah banyak pemain untuk jaringan serat optik seperti itu. Kalau mereka mau bangun yaitu, harus ikuti aturan dan ketentuan yang ada, termasuk daftar negatif investasi," pungkasnya.
Sekadar informasi, Menkominfo Rudiantara pada penghujung tahun lalu telah mengirim sejumlah orang ke markas Google untuk mempelajari langsung Google Fiber.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement