Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Manulife: Investor Fokus Jangka Pendek

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Investor di Indonesia hanya fokus pada perencanaan keuangan dalam jangka pendek dan tidak memiliki strategi yang jelas untuk jangka panjang. Hal ini dapat membahayakan stabilitas keuangan mereka di masa depan.

Hal itu terungkap dalam Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 10 yang dirilis PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Kamis (4/2/2016).

MISI mengungkapkan bahwa lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan 70% atau lebih penghasilannya setiap bulan, sementara satu dari 10 investor menghabiskan lebih dari 90% penghasilan bulanan. Selain itu, satu dari empat investor akan meminjam uang dalam kurun waktu tiga bulan jika mereka kehilangan sumber penghasilan utamanya.

"Temuan tersebut menunjukkan bahwa mereka sangat mengandalkan penghasilan bulanannya dan hanya memiliki sedikit simpanan. Terlebih lagi, 40% investor tidak memantau pengeluaran mereka sama sekali. Kondisi ini semakin memperparah pengelolaan arus kas bulanan rumah tangga," kata Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rusli Chan di Jakarta, Kamis (4/2 /2016).

Survei juga mengungkapkan investor tidak mengelola pengeluaran harian mereka secara efektif dan tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas di mana 70% dari responden mengaku tidak memiliki target jumlah dana simpanan dalam jangka waktu tertentu.

Dari investor yang memiliki target dana simpanan, ternyata sebagian besar hanya memiliki tujuan jangka pendek di mana 76% memiliki target simpanan hanya untuk 1-4 tahun ke depan saja. Selain itu, investor menempatkan rata-rata sepertiga (33%) dari dana simpanannya di rekening tabungan atau deposito tanpa tujuan tertentu.

"Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas," tambahnya.

Manulife Investor Sentiment Index didasarkan pada 500 wawancara online di Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Filipina serta wawancara tatap muka di Indonesia. Para responden adalah investor kelas menengah hingga atas, berusia 25 tahun ke atas yang menjadi pengambil keputusan utama dalam hal-hal terkait keuangan di rumah tangga dan saat ini sudah memiliki produk investasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: