Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program PLN IP Dinilai Berikan Manfaat Untuk Masyarakat

Program PLN IP Dinilai Berikan Manfaat Untuk Masyarakat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Universitas Diponegoro, Sudharto P Hadi, melihat kegiatan yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power di lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran merupakan suatu inovasi yang memberikan manfaat yang cukup beragam. 

"Jadi apa yang dilakukan oleh PLTDG Pesanggaran merupakan suatu bentuk inovasi yang memberikan kontribusi bukan hanya aspek lingkungan," ujar Sudharto. 

Sudharto mengatakan, manfaat lingkungan terlihat dari lebatnya tanaman mangrove di kawasan tersebut. Dimana, mangrove memiliki fungsi beragam bagi lingkungan, mulai dari penangkal gelombang, pencegah abrasi, hingga menahan naiknya permukaan air laut. 

Baca Juga: PLN IP Berkomitmen untuk Akselerasi Turunkan Emisi

Sementara itu, dari sisi ekonomi dapat meningkatkan mata pencaharian masyarakat di kawasan PLTDG. 

"Dari  sisi ekonomi meningkatkan penghasilan, mata pencaharian, kemudian ketika mata pencaharian mereka baik meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dll dan meningkatkan multidimensi," ujarnya. 

Ketua Kelompok Usaha Bersama Segara Guna Batu Lumbang Iwayan Kona Antara mengungkapkan, kelompoknya digandeng PLN Indonesia Power Unit Induk Pembangkit (UIP) Persanggaran dalam mengembangkan tanaman manggrove di pesisir Denpasar Bali, berawal dengan tujuan menjaga ekosistem upaya tersebut ternyata telah membuahkan beragam manfaat untuk masyarakat.

Dengan rimbunya tanaman manggrove meningkatkan populasi kepiting bakau di wilayah tersebut, sehingga hasil tanggkapannya pun meningkat kondisi ini pun meningkatkan pengahsilan dan berujung pada membaiknya kesejahteraan para nelayan.

Baca Juga: PLN IP Bangun Ekosistem Biomassa untuk Jaga Sustainability Cofiring PLTU

"Sekarang karena mangrove kita bagus lebat yaitu komoditi tangkapan nelayan, kita yang menjadi utama yaitu kepiting bakau, itu perhari pendapatan anggota kami dari menangkap kepiting itu rata-rata Rp 300 ribu," ujar Kona. 

Kona mengatakan, Kelompoknya juga memanfaatkan rimbunnya tanaman manggrove sebagai ekowisata, dari usaha yang dilakukan ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperbaiki taraf hidup.  

"Perbandingan sebelum Indonesia Power mendampingi kami, yaitu kami cukup bisa hanya makan dan kebutuhan sosial agama yang ada di lingkungan kami, sekarang setelah didampingi kami sudah bisa menabung dan menyekolahkan anak kami ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan dari anak-anak nelayan banyak yang sudah sarjana," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: