WE Online Industri teknologi selama ini telah banyak mengantarkan seseorang menjadi jutawan atau bahkan miliarder. Kendati begitu, sektor ini dipenuhi beragam tantangan yang menguras sumber daya materil,khususnya pelanggaran hak paten.
Berdasarkan data yang dimiliki Warta Ekonomi beberapa perusahaan teknologi ternama di dunia telah merasakan sengitnya sengketa paten. Apple misalnya, perusahaan ini pada awal Februari tahun ini mesti membayar 625 juta dollar AS atau setara Rp 8,5 triliun ke VirnetX. Kasus ini bermula ketika VirnetX menuding Apple menjiplak paten penggunaan virtual private network (VPN) pada layanan video chatting FaceTime.
Terlepas dari sengketa dengan VirnetX, awal tahun 2015 Apple pun terpaksa gigit jari lantaran pengadilan di Texas, AS menjatuhkan denda sebesar 532,9 juta dollar AS (sekitar Rp 6,8 triliun) kepada Apple. Kali ini perusahaan yang didirikan Steve Jobs tersebut dituding melanggar tiga paten online yang digunakan dalam platform iTunes.
Meskipun begitu di penghujung tahun 2015 Apple sempat mendapatkan gelontoran uang dari kasus sengketa pengadilan. Saat itu pengadilan Amerika Serikat memerintahkan Samsung untuk membayar denda sebesar $ 548 juta dolar atau 7,5 triliun ke Apple.Samsung dinilai telah melanggar hak cipta terkait desain pinch-to-zoom.
Beralih ke Google, perusahaan yang berbasis di Mountain View ini juga tengah berjuang di pengadilan melawan Oracle. Sengitnya sengketa ini membuat Oracle membocorkan pendapatan Google dari lini Android. Menurut Oracle, Android telah memiliki pendapatan sebesar USD$ 31 miliar (kurang lebih 428 triliun rupiah) dan keuntungan sebesar USD$22 miliar (kurang lebih 308 triliun rupiah). Google sendiri dituding membangun Android dengan Java Software besutan Oracle,tanpa membayar hak paten.
Sengketa dengan Oracle merupakan polemik yang melelahkan bagi Google. Mujur jelang penutupan tahun 2015 perusahaan tersebut telah berdamai dengan raksasa software lainya,Microsoft. Sekadar diketahui sejak 2010, Google dan Microsoft terlibat peseteruan alot terkait royalti hak paten. Kesepakatan damai dengan Microsoft ini tentunya bisa membuat Google lebih fokus meladeni polemik dengan Oracle. (FK)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Febri Kurnia
Tag Terkait:
Advertisement